Bandung, CNN Indonesia --
Banjir kembali menggenangi wilayah Dayeuhkolot, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/4), dengan ketinggian bervariasi mulai 10 cm hingga 2,3 meter.
Berdasarkan data yang dirilis Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, pukul 20.00 WIB, banjir menggenangi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah, dan Kecamatan Bojongsoang.
Di Kecamatan Dayeuhkolot, ketinggian muka air (TMA) mulai dari 10 cm hingga 2,3 meter. Sedangkan di Kecamatan Baleendah, TMA berkisar dari 20 cm hingga 2,2 meter. Kemudian TMA di Kecamatan Bojongsoang berkisar antara 10-140 cm.
Kondisi banjir ketiga kecamatan tersebut sempat surut. Namun hujan yang mengguyur wilayah Bandung dan sekitarnya sejak siang tadi membuat ketinggian air meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejumlah ruas jalan yang terendam banjir. Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot TMA 10-110 cm, Jalan Raya Ciparay-Dayeuhkolot (10-140 cm),0Jalan Andir-Katapang (60-200 cm), Jalan Raya Depan Metro (10-110 cm), Jalan Raya Cikareas (50-100 cm) dan Jalan Raya Dayeuhkolot (50-80 cm).
Banjir yang disebabkan hujan deras dan meluapnya Sungai Citarum tersebut sudah berlangsung sejak Jumat (20/3) lalu. Akibatnya, sebanyak 98.747 jiwa terdampak dan 3.127 jiwa mengungsi.
Adapun total rumah terdampak banjir selama dua pekan terakhir berjumlah 26.531 unit.
Manajer Pusdalops BPBD Jabar Budi Budiman Wahyu mengatakan, pihak BPBD telah mendirikan dapur umum tanggap darurat bencana di wilayah kecamatan terdampak.
"BPBD Provinsi Jabar mengirimkan tim dapur umum lapangan ke Gedung Inkanas Baleendah," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau lokasi pengungsi banjir di Aula Desa Dayeuhkolot pada Rabu (1/4) lalu. Selain memberikan bantuan logistik, Emil juga meminta pengungsi untuk melakukan physical distancing di saat pandemi virus corona.
(hyg/eks)