Ketua MA Syarifuddin: Selesai Sudah Demokrasi Kecil Ala MA

CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2020 15:41 WIB
Usai terpilih sebagai Ketua MA, Syarifuddin meminta para hakim bersatu kembali dan menyelesaikan perbedaan pandangan pada proses pemilihan.
Ilustrasi MA. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) Muhammad Syarifuddin meminta para hakim untuk menuntaskan perbedaan dukungan dalam pemilihan Ketua MA dan kembali bersatu.

Hal itu ia katakan usai terpilih sebagai Ketua MA baru menggantikan Hatta Ali untuk periode 2020-2025, di Ruang Prof Kusumaatmadja, gedung MA, Jakarta, Senin (6/4).

"Mulai hari ini selesai sudah demokrasi kecil ala MA. Diharapkan mulai hari ini pula tidak ada lagi perbedaan pendapat, dukung mendukung di antara kita," ujar Syarifuddin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kembali bersatu padu, bahu membahu, menyambut tugas dan tanggung jawab kita ke depan agar MA dan peradilan lebih baik lagi," lanjut dia.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh hakim agung yang berpartisipasi dalam proses pemilihan tersebut.

[Gambas:Video CNN]
Pada kesempatan yang sama, Ketua MA Hatta Ali mengingatkan Syarifuddin soal tanggung jawab yang besar sebagai pemimpin lembaga peradilan.

"Kepercayaan ini, amanah dan tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan sepenuh hati dan penuh kerja keras," kata dia.

Kepada hakim agung yang lain, Hatta juga berpesan agar tak berkecil hati karena tak terpilih.

"Kepada para calon ketua MA yang lain, yang telah mengikuti kompetisi ini dengan fair, saya berpesan, agar tidak berkecil hati, karena segala sesuatu pasti ada hikmah yang tersembunyi," ujar dia, yang akan masuk usia pensiun pada Mei itu.

Diketahui, Syarifuddin terpilih dalam Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua MA dengan 32 suara, mengalahkan calon lainnya, yakni Hakim Andi Samsan Nganro, yang hanya mengantongi 14 suara.

Dalam proses pemilihan ini, 46 dari 47 hakim agung yang memiliki hak pilih ikut dalam pemungutan suara. Hanya satu yang abstain, yaitu Hatta Ali, karena ingin objektif.

(dmi/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER