Bandung, CNN Indonesia --
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi memastikan tidak ada pemberlakuan jam malam di Jawa Barat untuk mencegah penyebaran
virus corona (Covid-19).
"Sebenarnya kita tidak ada jam malam. Tapi kita akan melakukan imbauan kepada masyarakat siang dan malam hari," kata Rudy kepada wartawan usai menghadiri kegiatan Mapolrestabes Bandung, Rabu (8/3).
Imbauan yang dimaksud Rudy adalah terkait protokol kesehatan di tengah pandemi virus corona, seperti melakukan physical distancing, menerapkan pola hidup sehat dan imbauan untuk tetap di rumah.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya telah menyepakati perencanaan pemberlakuan jam malam sebagai salah satu upaya meningkatkan
social distancing dan
physical distancing buat mencegah penyebaran virus corona di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Emil, sapaan akrabnya, rencana ini telah disetujui Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat melalui koordinasi dengan kepolisian di bawahnya.
"Kita menyepakati agar merencanakan jam malam. Tadi sudah disetujui oleh Pak Kapolda, asal berkoordinasi dengan kepolisian di bawah Polda," kata Emil dalam siaran pers yang disampaikan Humas Jabar, Senin (6/4).
826 positif usai rapid test
Terkait dengan rapid test di Jabar, Pemprov telah menyebar sebanyak 63.210 alat
rapid diagnostic test (RDT) ke 27 kota/kabupaten. Hasilnya, sebanyak 826 orang dinyatakan terdeteksi virus corona.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan sampai saat ini pihaknya baru menerima sebanyak 22.119 alat RDT. Artinya, masih ada 41.091 alat rapid test yang belum dilaporkan dari berbagai daerah.
"Dari total yang sudah melaporkan per hari ini sebanyak 22.119. total positif 826 atau 3,7 persen yang sudah diperiksa," kata Daud di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (8/4).
Mengejar hasil rapid test yang belum masuk, Daud mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 akan bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi, Polda Jabar, serta Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
"Agar dalam minggu ini semuanya paling tidak sebesar 63 ribu itu bisa selesai dan provinsi bisa menerimanya. Sehingga laporan ini akan bisa lebih mempercepat pemetaan Covid-19 di Jawa Barat," ujar Daud.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, per hari ini pukul 14.30 jumlah kasus positif sebanyak 343 orang. Pasien sembuh 17 orang dan meninggal 29 orang.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 23.152 masih dalam proses dan selesai 7.598. Sehingga totalnya mencapai 31.110 ODP. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 1.193 masih dalam proses. Sebanyak 533 di antaranya selesai pengawasan. Adapun total PDP yaitu 1.726 orang.
(hyg/ain)
[Gambas:Video CNN]