RSUP dr Kariadi Selidiki Kasus 46 Medis Tertular Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2020 17:54 WIB
Petugas medis memindahkan pasien ke ruang isolasi saat simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut untuk memastikan kesiapan sarana ruang isolasi dan peralatan medis sekaligus melatih koordinasi dalam penanganan pasien Covid-19 termasuk diantaranya penggunaan kostum Alat Pelindung Diri (APD). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ama.
Ilustrasi. (Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang tengah melakukan penyelidikan dan identifikasi kasus 46 tenaga medisnya yang tertular virus covid-19.

Menurut Direktur Utama RSUP dr Kariadi, Agus Suryanto, penularan virus covid-19 ke tenaga medis bisa dari lingkungan Rumah Sakit maupun dari luar Rumah Sakit.

Di sisi lain, tren yang berkembang adalah mereka yang tertular atau terinfeksi tidak mengalami gejala corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memang sudah punya zona merah, kuning, hijau tergantung gradasi resiko, tapi kan tidak menutup kemungkinan ada celah-celah yang harus diwaspadai. Bisa dari dalam internal Rumah Sakit maupun dari luar Rumah Sakit," kata Agus di Semarang, Jawa Tangah, Jumat (17/4).

Selain melakukan identifikasi dan penyelidikan internal, Agus menambahkan bila pihaknya juga tengah melakukan upaya-upaya pencegahan agar tak terjadi penularan lagi.

"Kami sudah menyiapkan langkah-langkah supaya tidak terjadi penularan di dalam rumah sakit, meminimalisir resiko," katanya.


Sebanyak 46 tenaga medis RSUP Dr Karyadi yang terinfeksi virus covid-19 saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di sebuah hotel milik Pemprov Jawa Tengah. Dari 46 orang tersebut, 4 orang diantaranya merupakan Dokter Spesialis, sedangkan sisanya adalah Dokter yang tengah menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menduga 46 tenaga medis tersebut tertular corona karena ada pasien yang tidak jujur menceritakan riwayat perjalanannya.


(dmr/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER