KontraS Desak Pemerintah Bentuk Tim Usut Pembunuhan di Papua

CNN Indonesia
Minggu, 19 Apr 2020 02:15 WIB
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andriyani usai konferensi pers di kantornya, Rabu, (16/8).
Koordinator Kontras Yati Andiyani desak pemerintah usut tuntas pembunuhan sipil di Papua. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendesak pemerintah segera membentuk tim independen untuk mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan tiga warga di Timika, Papua.

"Pemerintah harus segera membentuk tim independen untuk melakukan investigasi dan pemantauan atas peristiwa tersebut, dengan melibatkan Lembaga Pengawas Eksternal seperti KPAI, Komnas HAM, LPSK, KOMPOLNAS," kata Yati Andriyani, Koordinator KontraS dalam keterangan tertulis.


Yati menerangkan, dua korban meninggal diketahui masih berstatus mahasiswa bernama Erden Armando Bebari (20 tahun) dan Roni Wandik (23 tahun). Keduanya tewas akibat luka tembak di areal PT. Freeport Kula Kencana pada 14 April 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara korban dengan inisial MM (16 tahun) meninggal akibat luka tembak di Jalan Trans Timika, Papua, masih pada hari yang sama.
 
Yati menyebut, peristiwa ini menambah panjang daftar dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di tanah Papua.

"Dari pemantauan yang kami lakukan, selama sepekan terakhir 10-14 April, diduga telah terjadi peristiwa penembakan oleh aparat keamanan yang menewaskan 3 (tiga) orang warga sipil, termasuk anak di bawah umur," terang Yati.

Komnas HAM juga diminta melakukan penyelidikan kasus ini secara independen untuk menyelidiki lebih jauh dugaan pelanggaran HAM dalam kasus ini.

Pemerintah Sesalkan Insiden Papua

Sementara itu Kepala Staf Presiden Moeldoko menyesalkan peristiwa kekerasan yang menewaskan warga sipil dan juga aparat di Papua belakangan ini.

Moeldoko mengatakan pemerintah terus berupaya melakukan penegakan hukum dan investigasi atas sederet peristiwa tersebut.

"Sangat disayangkan, di tengah penanganan wabah Covid-19, terjadi insiden hingga menimbulkan korban rakyat sipil," ujar Moeldoko melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat (17/4).

Diketahui, sederet peristiwa terjadi di Papua menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Mulai dari penembakan tiga karyawan PT Freeport Indonesia oleh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), tiga anggota Polri yang tewas usai cekcok dengan anggota TNI, dan tiga warga sipil tewas di Timika.

"Untuk warga sipil yang tewas, Pangdam Cenderawasih sudah menjelaskan akan investigasi, penyidikan, dan penegakan hukum," tutur Moeldoko.

Sementara terkait tewasnya tiga anggota Polri, sebanyak 28 personel TNI di Papua telah ditarik untuk menjalani pemeriksaan di Pomdam Cenderawasih, Jayapura. (pris/jun)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER