Khofifah Siapkan Sanksi Pelanggar PSBB Surabaya Raya

CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2020 07:59 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kanan), Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifudin (kiri) dan Ketua Gugus Tugas Kuratif COVID-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/4/2020). Pertemuan yang dihadiri Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Surabaya, Plt Bupati Sidoarjo, Plt Sekda Gresik dan sejumlah Forkopimda tersebut membahas rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya serta sebagian wilayah di Sidoarjo dan Gresik.  ANTARA FOTO/Moch Asim/aww.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Surabaya, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku telah menyiapkan sanksi bagi masyarakat yang melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik (Surabaya Raya).

"Saya tahu bahwa ada bab tentang sanksi. Saya tahu ada dua pasal. Tetapi finalnya saya minta tolong kita menunggu. Lebih baik menunggu sampai final," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (20/4) malam.

Khofifah belum mau merinci sanksi yang akan diberikan kepada masyarakat pelanggar PSBB untuk menekan penyebaran virus corona. Ia mengaku menunggu persetujuan dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sebelum menyampaikan secara utuh persiapan pihaknya melaksanakan PSBB di Surabaya Raya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih baik Setelah semuanya final. Baru kita akan melihat oh ini bab tentang sanksi ini," ujar Khofifah.
Khofifah Siapkan Sanksi Pelanggar PSBB Surabaya RayaFoto: CNN Indonesia/Timothy Loen
Mantan menteri sosial itu mengaku telah mengirimkan surat pengajuan PSBB Surabaya Raya. Surat pengajuan itu dilengkapi berbagai lampiran kelengkapan. Ia berharap rancangan peraturan gubernur yang sudah pihaknya susun bisa menjadi referensi wali kota atau bupati terkait.

"Detailnya saya rasa nanti saja setelah final. Tapi bagaimana ini bisa efektif sangat bergantung pada kedisiplinan masyarakat," ujarnya.

Di sisi lain, Khofifah menyatakan tak terjadi penambahan kasus positif virus corona di Jawa Timur pada Senin (20/4). Jumlah pasien positif virus corona secara kumulatif masih sama seperti hari sebelumnya, 588 orang.

"Total hari ini 588 pasien terkonfirmasi positif, dan yang masih dirawat 433 orang," kata Khofifah.

Khofifah menyebut 99 orang di antaranya dinyatakan sembuh. Sementara 56 orang meninggal dunia.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 2.143 orang dan 157 orang di antaranya meninggal dunia. Warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 16.770 orang dan 37 di antaranya meninggal dunia.

Namun, data jumlah pasien positif corona milik Pemprov Jawa Timur berbeda dengan pemerintah pusat. Dalam data pemerintah pusat, pasien positif Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 590 orang atau nomor tiga terbanyak.

Sebelumnya, Khofifah memutuskan untuk mengajukan penerapan PSBB di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik, untuk memutus mata rantai virus corona. Hal ini tak terlepas dari wilayah Surabaya Raya yang menjadi pusat penyebaran virus corona di Jawa Timur. (fra/frd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER