Palembang, CNN Indonesia -- Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, Sumatera Selatan kehabisan bahan
reagen atau reaktan untuk tes polymerase chain reaction (
PCR). Akibatnya, sejak Senin (20/4), tidak ada sampel swab yang bisa dilakukan tes untuk mendeteksi
Covid-19.
BBLK Palembang melayani tes swab untuk empat provinsi, yaitu Sumsel, Bengkulu, Bangka Belitung dan Jambi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel Yusri mengatakan ketiadaan reagen mengakibatkan pemeriksaan belum terlaksana selama dua hari ini. Sehingga belum ada kasus konfirmasi negatif maupun positif tambahan yang ada di Sumsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi nihil ini sebenarnya pemeriksaan lab kita yang tertunda karena kehabisan bahan [reagen]. Tapi hari ini kita sudah menerima 700 reagen PCR. Ini bisa untuk beberapa hari ke depan selagi menunggu pasokan tambahan," kata Yusri, Selasa (21/4).
Dalam waktu dekat, kata Yusri, Sumsel akan kembali menerima bantuan alat PCR lainnya. Yusri mengklaim, sebanyak 500-1.000 sampel bisa diperiksa per harinya apabila bantuan tersebut sudah diterima.
 I nsert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian) |
"Kalau reagen sudah mencukupi pemeriksaan sampel akan lebih cepat sehingga hasilnya pun bisa diketahui lebih cepat. Tindaklanjutnya pun bisa direspons lebih cepat lagi untuk menekan penyebaran," kata dia.
Hingga Selasa (21/4), terdapat 2.782 orang dalam pemantauan (ODP) di Sumsel. Sebanyak 2.02 di antaranya selesai masa pantau sementara 762 lainnya masih proses. Terdapat 114 pasien dalam pengawasan (PDP), sebanyak 72 di antaranya dinyatakan negatif dan 42 lainnya masih dalam proses pemeriksaan.
"Jumlah sampel yang diperiksa di BBLK Palembang sebanyak 308 orang, dengan rincian 175 Orang Tanpa Gejala (OTG), 109 PDP, dan 24 orang PDP. Dari jumlah itu 89 orang dinyatakan positif, 193 negatif, dan 96 masih proses pemeriksaan," ujar dia.
Metode PCR belakangan mengemuka di tengah rapid test pemeriksaan virus corona. Para ahli dan dokter menyarankan pemerintah mendeteksi virus penyebab Covid-19 menggunakan rapid moleculer test berbasis PCR, ketimbang metode serologi.
Para pakar menilai, PCR lebih akurat dibanding metode serologi yang kini digunakan dalam rapid test massal virus corona.
(idz/pmg)
[Gambas:Video CNN]