Jakarta, CNN Indonesia --
Polres Metro Jakarta Selatan meringkus dua tersangka penyebaran berita bohong atau
hoaks tentang aksi
begal yang terjadi di Cilandak, Jakarta Selatan. Hoaks dibuat oleh tersangka lewat sebuah rekaman video.
"Kemudian menyebarkan video tersebut melalui aplikasi
chat," kata Kapolres Metro Jaksel Kombes Budi Sarton dalam keterangannya, Rabu (22/4).
Dijelaskan Budi, hoaks itu bermula saat tersangka FH meminjam motor milik tantenya, yakni tersangka NMS. FH meminjam motor tersebut selama seharian penuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena takut dimarahi, akhirnya FH berbohong bahwa dirinya menjadi korban begal di Jalan Bangau, Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa (21/4). Pernyataan FH itu direkam oleh tersangka NMS dan akhirnya disebarluskan.
NMS mengaku menyebarkan video itu untuk mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati.
"Masalahnya langsung di-
upload tidak konfirmasi dulu, tidak lapor ke polisi dulu, akhirnya jadi viral," ucap Budi.
Kepolisian juga telah mengecek lokasi terjadinya aksi begal yang disebutkan oleh tersangka FH. Setelah dilakukan olah TKP, tidak terjadi aksi begal di lokasi tersebut.
"Setelah dimintai keterangan dan menunjukkan lokasi pembegalan yang menimpanya, tersangka FH mengaku bahwa tidak pernah dibegal dan berbohong," tutur Budi.
Polisi akhirnya meringkus FH dan NMS di daerah Srengseng, Jakarta Barat, Rabu (22/4) dini hari. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 14 Jo Pasal 15 subsider Pasal 28 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dengan ancaman hukuman pidana maksimal enam tahun penjara.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap seorang pria bernama Juanda yang menyebarkan hoaks begal di Artha Gading, Jakarta Utara. Video buatan Juanda beredar di media sosial.
Di tengah pandemi virus corona, kepolisian mengaku telah menangani 976 kasus hoaks hingga Selasa (21/4). Pembuat dan penyebar hoaks tersebar di sejumlah wilayah
"Motif yang dilakukan oleh para pelaku, yang pertama adalah iseng, bercanda, dan ketidakpuasan terhadap pemerintah," Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono, Selasa (21/4).
(dis/bmw)
[Gambas:Video CNN]