Tambahan 5 Kasus Corona di Sultra dari Calon Perwira Polda

CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2020 19:29 WIB
Personel Brimob Polda Sulawesi Tenggara menyemprotkan cairan disinfektan kepada penumpang pesawat saat simulasi penanganan wabah COVID-19 di Mako Brimob Polda Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (18/3/2020). Simulasi penanganan penumpang pesawat yang diduga terinfeksi COVID-19 tersebut bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan personel jika dibutuhkan untuk membantu dalam penanganan masyarakat yang terjangkit virus Corona. ANTARA FOTO/Jojon/wsj.
Personel Brimob Polda Sulawesi Tenggara menyemprotkan cairan disinfektan kepada penumpang pesawat saat simulasi penanganan wabah COVID-19 di Mako Brimob Polda Sulawesi Tenggara, Kendari, Rabu (18/3).ANTARA FOTO/JOJON
Jakarta, CNN Indonesia -- Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mencatat total lima kasus baru virus corona di Bumi Anoa. Kelimanya merupakan calon perwira di Polda Sultra yang masuk klaster Sukabumi Jawa Barat.

Sejauh ini, sudah ada 41 kasus terkonfirmasi positif di Sultra. Sebanyak lima orang dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal dunia.

"Jumlah total konfirmasi 41 orang dengan catatan lima tambahan baru," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal, Jumat (24/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut lima kasus baru itu tersebar di empat kabupaten atau kota. Sebarannya antara lain di Kota Kendari dua kasus dan masing-masing satu orang dari Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, dan Kolaka Utara.

"Kelima kasus ini masih berkaitan dengan penelusuran kasus Sukabumi Jawa Barat," ujarnya.

Menurut Rabiul, meskipun ada penambahan, lima kasus baru ini tidak didapat dari empat daerah itu. Mereka diduga terinfeksi saat menjalani pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) di Sukabumi.

Dengan tambahan lima kasus baru calon perwira ini, maka sudah ada 15 anggota polisi dari Polda Sultra yang terinfeksi Covid-19.

Ilustrasi simulasi pemeriksaan virus corona oleh Brimob Kendari, Sultra. (Ilustrasi simulasi pemeriksaan virus corona oleh Brimob Kendari, Sultra. (ANTARA FOTO/JOJON)

"Semua pasien sudah ditangani protokol Covid-19," ujarnya.

Selain penambahan kasus baru, ada satu tambahan pasien yang dinyatakan sembuh setelah dua kali menjalani tes swab. Pasien tersebut berasal dari Kota Kendari.

Dalam kesempatan yang sama, Rabiul mengingatkan kepada Satgas kabupaten atau kota untuk mengaktifkan pemantauan dan pemeriksaan terhadap warga yang diduga terinfeksi virus corona.

Sebab, dari catatan mereka, sebanyak 6.800 alat rapid test yang didistribusi ke 17 kabupaten atau kota, baru 2.300 yang digunakan.

Dengan demikian, Rabiul melanjutkan, masih ada 4.000-an alat rapid test yang belum dimaksimalkan gugus tugas di kabupaten dan kota.

"Kami minta efisienkan sehingga kita mampu mendeteksi dan menemukan orang-orang dengan gejala ringan atau tanpa gejala untuk memutus mata rantai virus," tuturnya.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Sultra, orang tanpa gejala (OTG) berjumlah 372 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 282 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 14 orang.

Secara nasional, tercatat 8.211 kasus terkonfirmasi positif dengan 435 kasus baru. Sementara itu ada 1.002 kasus sembuh dan 689 meninggal dunia. (fnd/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER