Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunda sementara pendistribusian bantuan sosial tahap kedua bagi warga terdampak selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (
PSBB) pencegahan
virus corona. Penundaan ini berkaca dari kacaunya data penerima pada distribusi bansos tahap pertama.
Kepala Divisi Perkulakan, Retail dan Distribusi Perumda Pasar Jaya, Edison Sembiring mengatakan, pihaknya sebagai penyalur bansos menunggu data valid yang diberikan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta. Menurutnya, kemungkinan besar data penerima bansos akan bertambah pada PSBB tahap kedua.
"Supaya di bansos tahap dua ini lebih akurat semuanya," kata Edison saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (28/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edison menjelaskan, pihaknya sudah selesai mendistribusikan bansos PSBB tahap pertama pada Sabtu (25/4) kemarin. Saat itu Pemprov DKI menargetkan 1,2 juta kepala keluarga (KK) yang terdampak virus corona (Covid-19) mendapatkan bantuan.
Bansos yang diberikan berupa kebutuhan pokok terdiri dari beras 5 kg, dua kaleng kecil sarden, minyak goreng 0,9 liter, 2 bungkus biskut, masker kain 2 lembar, dan sabun mandi 2 batang.
"Kita selesai (distribusi) sesuai daftar kelurahan dan RW pada Sabtu tanggal 25 April," jelasnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, pendataan penerima bansos dari Pemerintah DKI Jakarta untuk warga terdampak pandemi virus corona tidak mungkin sempurna.
Anies mengakui masih ada warga yang belum menerima bantuan. Ia menjelaskan, kekeliruan data sangat mungkin terjadi di Indonesia.
Meski begitu ia berjanji, ketika ada kekeliruan data maka akan segera dikoreksi.
"Ketika ada kekeliruan kami koreksi, koreksi, dan koreksi, dan ini bagian dari kami meningkatkan kualitas data," tutur Anies.
Anies sebelumnya resmi memperpanjang penerapan PSBB pencegahan virus corona. PSBB tahap kedua berlaku hingga 22 Mei mendatang. PSBB tahap pertama sebelumnya sejak 10 April dan berakhir pada 23 April lalu.
(dmi/osc)
[Gambas:Video CNN]