Update Corona Jakarta 28 April: 3.950 Positif, 379 Meninggal

CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2020 15:09 WIB
Petugas medis memeriksa pasien dengan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4/2020). Tes dengan sistem tersebut dilakukan guna mempersempit penyebaran COVID-19 di wilayah Depok dan sekitarnya. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Pasien positif corona di DKI Jakarta saat ini berjumlah 3.950 orang. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Jakarta masih terus bertambah. Hingga Selasa (28/2), total kasus positif corona di ibu kota mencapai 3.950 kasus atau bertambah 118 dari hari sebelumnya.

Angka itu diketahui dari laman resmi pemantauan penyebaran virus corona DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id yang diakses CNNIndonesia.com pada Selasa (28/2) pukul 14.11 WIB.

Dari jumlah total kasus positif, sebanyak 2.024 masih dirawat dan 1.206 lainnya menjalani isolasi mandiri. Kemudian, jumlah yang sembuh mencapai 341 orang, dan yang meninggal sampai saat ini sebanyak 379 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, sebanyak 1.636 orang masih menunggu hasil laboratorium terkait pemeriksaan virus corona.

Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) hingga hari ini mencapai 7.233 orang. 207 di antaranya masih dalam proses pemantauan, dan 7.026 lainnya telah selesai dipantau.

Berikutnya, sebanyak 5.499 orang masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Dari jumlah tersebut, 945 masih dirawat, dan 4.554 lainnya telah pulang dan dinyatakan sehat.

Sedangkan, sampai saat ini DKI sudah melaksanakan rapid test terhadap 74.785 orang di Jakarta.

Dari hasil tes, diketahui sebanyak 2.954 orang terindikasi positif virus corona, dan sebanyak 71.831 orang lainnya negatif.

Namun begitu, rapid test bukan penentu utama seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Bagi yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test, masih harus melanjutkan tes dengan metode swab menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Tes cepat diketahui menggunakan spesimen darah untuk pengujian virus corona di tubuh seseorang. Sementara tes swab lewat PCR atau genome sequencing dilakukan dengan menguji lendir dari tenggorokan, kerongkongan, atau hidung.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya juga menyatakan, rapid test tidak efektif untuk mengetahui infeksi virus corona pada tubuh seseorang. Karena alasan ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berusaha memaksimalkan penggunaan tes swab dengan alat PCR.

Menurut Anies, saat ini terdapat 23 laboratorium yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Jakarta. Laboratorium-laboratorium tersebut punya kapasitas melakukan tes hingga 4.524 tes dalam per hari. (dmi/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER