Medan, CNN Indonesia -- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan jumlah positif warga yang terinfeksi
virus corona SARS-CoV-2 di Sumut saat ini sebanyak 117 orang. Sementara itu, pasien positif Covid-19 yang sembuh tercatat ada 41 orang.
"Untuk pasien positif yang meninggal dunia ada 13 orang. Sementara itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 162 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2009 orang," kata Aris, Sabtu (2/5/2020).
Aris mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai munculnya permasalaan Cabin Fever, yaitu emosi atau perasaan sedih yang muncul akibat terlalu lama terisolasi di dalam rumah ataupun tempat tertentu selama masa pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa penanganan yang tepat gejala Cabin Fever akan sulit dikontrol," sebutnya.
Menurut Aris ada beberapa gejala Cabin Fever, di antaranya kegelisahan, turunnya motivasi, mudah tersinggung, mudah putus asa, sulit berkonsentrasi, tidur tidak teratur, sulit bangun dari tidur, lemah, lesu sulit percaya dengan orang lain, tidak sabaran, merasa sedih dan depresi.
"Untuk mengatasi Cabin Fever, di antaranya membawa dunia luar ke dalam rumah, seperti membuka jendela untuk menghirup udara luar, memberi makan hewan di luar rumah, termasuk burung dan kucing serta menanam bunga yang bisa membawa wangi dunia luar ke dalam rumah," urainya.
Kemudian buatlah rutinitas yang bisa menjaga jadwal sehari-hari, misalnya tetap bangun pagi, mandi di pagi hari supaya tubuh dan pikiran tetap terjaga. Kemudian bekerja di depan laptop layaknya sedang berada di kantor.
"Tapi ingat jam istirahat, jangan malah bekerja dari rumah membuat lupa dengan jam istirahat," jelas Aris.
Selanjutnya, menjaga komunikasi karena kekuatan komunikasi di tengah masa darurat Covid-19 ini bisa membuat orang merasa tidak sendirian. Berbicara dengan teman juga dianggap sebagai cara ampuh untuk mencari solusi dari segala masalah yang dihadapi dengan adanya internet dan teknologi.
"Kita tetap bisa bertatap muka dan mengobrol dengan sahabat ataupun keluarga di luar kota. Menjaga otak tetap sibuk bisa melawan rasa bosan dan kegelisahan, akibat yang mungkin dirasakan selama berdiam diri di rumah," paparnya.
(fnr/eks)
[Gambas:Video CNN]