Kasus Corona Naik, RS Solo Tambah Ruang Isolasi

CNN Indonesia
Minggu, 03 Mei 2020 05:27 WIB
Sejumlah petugas melakukan penjagaan di Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/3/2020). Ibu Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia di Solo pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16:45 WIB. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww.
Ilustrasi (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Solo, CNN Indonesia -- Rumah sakit di Kota Solo meningkatkan kapasitas ruang isolasi perawatan pasien terinfeksi virus corona SARS-CoV-2. Penambahan kapasitas ini dilakukan seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Solo dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir.

Penambahan kapasitas dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi yang menjadi rujukan lini pertama. Selain itu, peningkatan kapasitas juga dilakukan sejumlah rumah sakit rujukan lini kedua.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, dr Mardiatmo mengatakan penambahan ruang isolasi khusus pasien terkait Covid-19 dilakukan sejak rumah sakitnya ditunjuk menjadi rujukan lini kedua pertengahan maret lalu. Ruang isolasi yang tadinya 6 menjadi 30 ruangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi menambah kapasitas memang. Tapi tidak langsung. Bertahap tergantung pada kebutuhan," katanya saat dihubungi, Sabtu (2/5).

Hingga saat ini RS PKU Muhammadiyah Solo telah merawat total 4 pasien positif Covid-19. Satu pasien dinyatakan sembuh.

Sementara jumlah total pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 21 orang. Sebanyak 12 pasien dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan.

Menurut Mardianto, ruang isolasi tersebut sejak awal memang difungsikan khusus untuk merawat pasien penyakit menular seperti Tuberkulosis, dan tetanus. Bangunannya terpisah dari fasilitas rumah sakit lainnya sehingga akses pasien umum tidak akan bersinggungan dengan ruang isolasi itu.

"Artinya memang ruang itu ruang isolasi yang memang kita gunakan untuk itu. Sejak dulu kita sudah menganggap itu ruang isolasi. Jadi memang ruang yang tidak berhubungan dengan pasien lain," katanya.

Hal serupa juga dilakukan RS Kasih Ibu Solo. Rumah sakit swasta itu mengkhususkan satu lantai untuk merawat pasien terkait Covid-19. Seperti RS PKU Muhammadiyah Solo, penambahan kapasitas ruang isolasi juga dilakukan bertahap dari 14 menjadi 42 ruangan.

"Awalnya cuma 14. Cuman karena pasiennya banyak banget ya akhirnya kita nambah supaya menuhin demandnya itu banyak banget soalnya pasiennya," kata Manajer Humas RS Kasih Ibu, dr Divan Fernandes.

Sebelumnya, RSUD dr Moewardi telah menambah kapasitas perawatan pasien Covid-19 menjadi 57 tempat tidur di Ruang Melati I. Ruang itu dilengkapi dengan ruang operasi, ICU, ruang bersalin, perawatan bayi, anak, dan dewasa, serta instalasi hemodialisa. Semua fasilitas tersebut dikhususkan untuk pasien Covid-19.

Selain Melati I, RSUD dr Moewardi juga mengkhususkan Ruang Anggrek I untuk perawatan PDP. Ruang ini berkapasitas 51 tempat tidur.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih sangat mengapresiasi inisiatif manajemen rumah sakit di Solo menambah kapasitas penanganan kasus Covid-19.

"Kami sangat berterima kasih kepada rumah sakit di Solo yang sudah cepat tanggap merespon kebutuhan ruang untuk penanganan Covid-19 ini. Perlu dicatat, di Solo ini ada 15 rumah sakit rujukan. Jadi banyak pasien Covid-19 dari daerah lain yang dirawat di sini," katanya.

RS Bung Karno milik Pemkot Solo sendiri mengkhususkan lantai 4 untuk penanganan PDP maupun kasus Covid-19 dengan gejala ringan. Sirkulasi udara di lantai itu dipisah dari lantai lain dengan memotong saluran AC menuju lantai 4. (rim/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER