Awal Mula Kasus Corona Karyawan Sampoerna: 2 Positif Wafat

CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2020 07:10 WIB
Petugas medis unit gawat darurat Melasari, menunjukkan ruang isolasi untuk pasien virus corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). RSUD Dr Slamet Garut merupakan rumah sakit rujukan bagi pasien virus corona di Jabar, dengan menyediakan satu ruang isolasi dan 29 dokter beserta puluhan perawat. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.
Ilustrasi. Gugus Tugas Covid-19 meminta warga tak mendiskriminasi, namun mendukung ratusan karyawan Sampoerna yang menjalani isolasi mandiri terkait kasus Corona. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Surabaya, CNN Indonesia -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, meminta masyarakat Surabaya tak bersikap diskriminatif terhadap karyawan PT HM Sampoerna Tbk menyusul kasus Virus Corona di salah satu pabriknya, di Rungkut, Surabaya.

Diketahui, dua orang karyawan Sampoerna meninggal akibat Covid-19. Sebanyak 63 karyawan lainnya kemudian dinyatakan positif. Kini, mereka menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Surabaya.

Meski begitu, ada ratusan karyawan lainnya dengan hasil pemeriksaan rapid test atau swab polymerase chain reaction (PCR)-nya negatif. Mereka tetap menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso pun meminta masyarakat dan para tetangga karyawan Sampoerna tersebut, untuk memberi dukungan, bukan malah menstigmakan.

"Perlu dukungan dari para tetangga dan sekitarnya, supaya betul-betul yang bersangkutan ini bisa melakukan isolasi. Kita berharap masyarakat tidak malah mengusir atau menstigma, tapi justru bisa mendukung," pesannya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (3/5) malam.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Kohar merinci penularan di PT HM Sampoerna bermula saat dua orang karyawan teridentifikasi positif Virus Corona pada pertengahan April lalu. Mereka kemudian dirujuk ke dua rumah sakit di Surabaya. Namun, di tengah perawatan, nyawa keduanya tak terselamatkan.

Selain dua orang tersebut, ada enam orang lainnya yang ditetapkan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka pun menjalani observasi di rumah sakit, di Kota Surabaya.

"Tapi ini dari Sampoerna, jadi ada dua penderita yang kemudian meninggal di Rumah Sakit Menur, dan Rumah Sakit Unair (RSUA). Dan ada lagi enam yang masuk rumah sakit," papar Kohar.

Tak sampai di situ, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya dan Jatim kemudian bergerak melakukan penelusuran kontak terhadap karyawan lain yang memiliki kontak erat dengan dua orang yang meninggal tersebut.

Berdasarkan hasil contact tracing itu, ditemukan 165 orang pada kelompok pertama. Dan dilanjutkan dengan sebanyak 323 orang lainnya, yang masuk dalam kelompok kedua. Mereka ditengarai memiliki kontak erat dengan penderita.

"Yang kontak erat dari mereka ini 165 orang diidentifikasi, kemudian ada lingkaran kedua sebanyak 323 orang sudah diidentifikasi," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]
Keseluruhan karyawan tersebut kemudian menjalani rapid test Covid-19. Dan hasilnya 91 orang di antaranya menunujukkan hasil reaktif atau positif. Oleh perusahaannya mereka pun diobservasi secara mandiri di salah satu hotel di Kota Surabaya, sembari menunggu giliran pemeriksaan swab PCR.

"Kemudian melakukan pemeriksaan, di sana didapatkan ada yang rapid test-nya reaktif (positif) sebanyak 91. Dan ditindaklanjuti dengan lakukan isolasi, kemudian dilakukan pemeriksaan swab, dilakukan dua tahap, hari pertama didapatkan ada 34 positif, kemudian hari kedua sebanyak 29 positif," kata Kohar.

Saat ini sudah ada total 65 orang karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang positif terinfeksi Virus Corona, dua orang diantaranya sudah meninggal dunia. Sisanya dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.

"Untuk yang positif ini sudah dilakukan penanganan di isolasi di rumah sakit, di antaranya di RS Menur dan satu rumah sakit swasta di Surabaya," ujarnya.

Kohar pun kembali mengingatkan, meski yang terkonfirmasi positif ada 65 orang, ada ratusan karyawan lainnya yang meski hasil pemeriksaannya negatif, namun mereka saat ini masih tetap harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

"Mereka bukan berarti dilepas gitu aja, harus dipantau dengan seksama, oleh karenanya kita berharap semua bisa untuk turut bahu-membahu melakukan penanganan ini, karena tentu tidak sederhana untuk seseorang tetap ditempat selama 14 hari," tandas dia.

(frd/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER