Campursari, Didi Kempot, dan Keselamatan Kesehatan Kerja DKI

CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2020 11:06 WIB
Warga melewati poster ucapan duka cita untuk mengenang penyanyi campursari Dionisius Prasetyo atau Didi Kempot yang meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). Didi Kempot meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Selasa (5/5/2020), dan rencananya akan dimakamkan di tempat kelahiran Ngawi, Jawa Timur. ANTARAFOTO/Maulana Surya/foc.
Warga melewati poster ucapan duka cita untuk mengenang penyanyi campursari Dionisius Prasetyo atau Didi Kempot yang meninggal dunia di Solo, 5 Mei 2020. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Andri Yansah menyatakan pihaknya berduka atas berpulangnya musisi campur sari Didi Kempot.

Apalagi, katanya, tokoh yang meninggal di Solo, Jawa Tengah itu merupakan Duta Seni Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) DKI Jakarta.

"Terus terang saja Bangsa Indonesia kehilangan, terutama untuk kalangan Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta karena almarhum adalah Duta K3 DKI Jakarta," kata Andri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/5) seperti dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andri memaparkan fakta bahwa Didi meskipun mengusung musik campursari ternyata diterima berbagai lapisan kalangan bahkan oleh penggemar jazz, penggemar pop, penggemar musik rock, dan konser di kampus-kampus perguruan tinggi.

Atas dasar pertimbangan bisa masuk di semua kalangan itulah, kata dia, Disnakertrans dan Energi DKI Jakarta menjadikan Didi Kempot sebagai Duta K3.

"Dengan pertimbangan itulah, Didi Kempot kita jadinya Duta K3 sehingga pada saat beliau melalukan konser, ada sedikit dia sampaikan manfaat K3. Terus terang ini adalah kesedihan kami juga," kata Andri.

Mengutip dari situs Berita Jakarta yang dikelola Pemprov DKI, Didi dinobatkan sebagai Duta Seni K3 Jakarta pada Minggu malam, 19 Januari 2020. Penobatan untuk Didi itu diserahkan dalam gelaran Konser Safety Excellence yang diinisiasi Disnakertrans dan Energi DKI Jakarta.

"Terima kasih kepada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta akhirnya saya bisa menyanyi di depan teman-teman saya, menghibur Sobat-sobat Ambyar. Semoga para pekerja selalu diberi keselamatan dalam bekerja," ujar Didi Kempot di sela konser yang digelar di Kelapa Gading, Jakarta Utara tersebut.

Jakarta sendiri bukanlah tempat asing bagi Didi. Bahkan, nama populernya yakni 'Kempot' juga didapatkan saat merantau sebagai musisi jalanan di Jakarta pada 1980an silam. Nama Kempot itu adalah akronim dari 'Kelompok Penyanyi Trotoar'.

Dan, kebetulan pula adik kandung dari mendiang komedian Srimulat, Mamiek Prakoso, ini pun terlihat kempot pipinya kala tersenyum.

"Bawa baju seadanya, di jalanan itu enggak ganti baju tiga sampai empat hari enggak masalah," kata Didi menceritakan pengalamannya saat kali pertama merantau ke Jakarta sebagai musisi jalanan itu kepada CNNIndonesia.com pada medio tahun lalu.

Di ibu kota Republik Indonesia itu, Didi mengaku bersama delapan temannya tidur dalam kamar kos sempit seharga Rp15 ribu per bulan. Mereka kadang hanya bisa tidur miring, yang penting bisa berteduh dan tak kehujanan juga kepanasan.

THE GODFATHER OF BROKEN HEART DIDI KEMPOT. (CNNIndonesia/Andry Novelino)Didi Kempot dijuluki sebagai The Godfather of Broken Heart oleh para penggemarnya dari kelompk milenial. (CNNIndonesia/Andry Novelino)

Di Jakarta pula, di sela kerja kerasnya sebagai musisi jalanan, Didi aktif membuat lagu dan merekamnya ke kaset kosong di tape recorder. Lagu yang ia rekam itu kasetnya lalu diserahkan ke sejumlah studio rekaman di Jkarta, tapi kerap kali hanya berakhir di meja satpam.

Rezeki memang tak ke mana. Musica Studios memanggil Didi karena tertarik dengan demo yang ia berikan. Didi kemudian dibantu oleh Pompi Suradimansyah, anggota band No Koes, dalam mengaransemen musik.

"Saya memiliki keyakinan ketika itu, karena saya berpikir saya ini dari jalanan tapi Musica mau merekam dan mengedarkan lagu. Dulu Musica itu gudangnya penyanyi top semua. Walau belum booming saya punya keyakinan," kata Didi.

Ia pun mulai naik daun dan tampil di stasiun televisi nasional, TVRI, kala itu.

"Ibu saya bangga, saya pernah bilang sama ibu kalau mau nangis nanti saja kalau saya pulang dan mimpi saya berhasil. Ya saat itu ditangisin benar. terlebih saya muncul di TV, zaman dulu kan muncul di TV sudah luar biasa," kata Didi.

"[Ibu saya cerita] Video itu lalu ditunggu satu kampung yang menonton pakai aki, dulu belum ada listrik. Saya jadi primadona kampung, di situ saja saya sudah senang. Dari situ karier saya mengalir berjalan," imbuhnya.

(CNNIndonesia/Fajrian)

Kini, Didi Kempot telah tiada. Ia wafat pada Selasa (5/5) pagi pada usia ke-53 di Solo. Penyanyi yang oleh kelompok milenal dijuluki "The Godfather of Broken Heart" itu dikenal dengan lagu-lagu campursari bertemakan patah hati.

Didi Kempot juga berencana menggelar konser akbar di Stadion Gelora Bung Karno pada 14 November 2020. Namun, konser tersebut urung dilaksanakan setelah sang legenda menghembuskan nafas terakhirnya. Meskipun demikian, lagu-lagu Didi akan tetap didengar para penggemarnya dari mulai kelas buruh yang pulang bekerja hingga kelompok-kelompok milenial yang menamakan diri mereka sebagai Sobat Ambyar. (antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER