Ridwan Kamil Minta Pusat Beri Bantuan 38 Juta Warga Jabar

CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2020 03:18 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku membahas rencana pembangunan wilayahnya dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/8).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil ingin pemerintah pusat memberikan bantuan tak hanya kepada 9 juta jiwa, tetapi 38 juta jiwa warganya akibat corona (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Bandung, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa ada 38 juta jiwa di wilayahnya yang membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat lantaran terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Jumlah itu setara dua per tiga dari total sekitar 50 juta warga di Jawa Barat.

Diketahui, sejauh ini pemerintah pusat baru memberikan bantuan sosial (bansos) kepada 9,4 juta jiwa warga Jabar. Menurut Ridwan Kamil atau Emil, masih ada puluhan juta warga lainnya yang perlu diberikan bantuan.

"Jadi, bapak dan ibu, 2/3 rakyat Jawa Barat hari ini meminta tanggungan dari negara. Dari 9,4 juta jiwa sekarang lompat menjadi 38 juta jiwa," tuturnya saat menjadi pembicara di Webinar Seri 4 Institut Pembangunan Jawa Barat (Injabar) Universitas Padjadjaran dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (7/5).
Emil lalu menyoroti pentingnya keadilan dalam pemberian anggaran oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Menurutnya, sejauh ini Pemda Jabar tidak mendapat anggaran dengan nominal yang sesuai jika dilihat dari jumlah penduduk, bukan jumlah wilayah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan wali kota Bandung itu menuturkan bahwa Provinsi Jabar memiliki jumlah penduduk yang besar. Namun anggaran yang diberikan pemerintah pusat lebih sedikit dibanding provinsi lain yang penduduknya lebih sedikit. Contohnya dana desa yang dibagikan berdasarkan jumlah desa, bukan jumlah penduduk.

"Jadi, ada ketidakadilan fiskal. Cara pemerintah pusat memberikan dana kepada daerah, proporsi penduduk itu tidak pernah dijadikan patokan. Dan terasanya itu pada saat Covid-19," kata Emil.

"Anggaran sedikit penduduk kita banyak, sementara provinsi lain penduduknya sedikit anggarannya lebih banyak, maka menolong orangnya akan lebih berkualitas," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Emil juga menyampaikan bahwa saat ini Jabar mampu mengetes kurang lebih 2.000 sampel per hari dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 15 laboratorium. Pengetesan Covid-19 di tempat-tempat kerumunan seperti pasar tradisional akan terus diperbanyak.

Selain itu, Jabar pun memiliki 54 lokasi pemakaman yang telah disiapkan khusus untuk korban meninggal Covid-19.

"Saya laporkan jumlah pasien positif yang dirawat di rumah sakit. Dari jumlah 400-an di akhir April, seminggu ini sudah tinggal 300-an pasien positif yang ada di rumah sakit," kata Emil.

"Ini ada anomali, berita baik ini tolong sampaikan ke para dokter dan tenaga kesehatan bahwa di Jawa Barat jumlah pasien positif yang dirawat di rumah sakit turun," tambahnya.
(hyg/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER