Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan klaster baru penularan
virus corona di
Pasar Bojonegoro bermula dari seorang pedagang sayur keliling atau rengkek yang positif terinfeksi Covid-19. Hingga kemudian dia diduga menularkan virus kepada pedagang lainnya di pasar.
"Di Bojonegoro itu ada pedagang
rengkek, kalau Surabaya itu
lijo," kata Kohar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (8/5).
Mulanya, pedagang tersebut mengeluh sakit dengan gejala mirip virus corona. Dia lantas ke rumah sakit. Di sana, dia menjalani
rapid test atau uji cepat virus corona. Hasilnya, reaktif atau terindikasi positif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan dilakukan
swab,
swab-nya keluar belakangan (positif), tapi beliaunya meninggal," kata Kohar.
Tak lama kemudian, ditemukan kasus baru di pasar tempat sehari-hari pedagang tersebut beraktivitas. Satu orang dan berdasarkan hasil
rapid test-nya, ia dinyatakan reaktif atau terindikasi positif.
Usai temuan dua kasus tersebut, Gugus Tugas Covid-19 Jatim lalu melakukan
rapid test terhadap 269 pedagang lain yang ada di pasar tersebut. Hasilnya, 86 orang yang dinyatakan reaktif atau terindikasi positif Covid-19.
"Rencananya akan dilakukan
rapid test ulang dan segera dilakukan
swab. Hasilnya nanti akan di kirim ke Malang, karena RS Saiful Anwar Malang sudah bisa melakukan PCR (
polymerase chain reaction)," ucapnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa lalu meminta agar pasar di Bojonegoro tersebut ditutup selama 7 hari sambil menunggu hasil tes swab para pedagang keluar. Dia juga meminta tim
tracing bekerja cepat.
"Pasar akan ditutup selama 7 hari, sampai selesai
swab. Lalu, memberikan proteksi terhadap siapa saja yang ada di lingkaran pasar. Sebab yang bisa di-
rapid test kan penjualnya, [sedangkan] pembelinya, pelanggan, ini kan harus dilakukan
tracing," ujarnya.
(frd/bmw)
[Gambas:Video CNN]