Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan persoalan ego sektoral sejumlah instansi saat menangani pandemi virus corona (
Covid-19) di Indonesia. Salah satunya adalah proses pemeriksaan spesimen di laboratorium yang belum terintegrasi.
Doni mengatakan hasil pemeriksaan itu tak dilaporkan kepada gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, namun hanya dilaporkan kepada instansi terkait yang berwenang.
Laboratorium yang digunakan saat ini milik sejumlah kementerian/lembaga, seperti Kementerian Pertanian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), perguruan tinggi, BUMN, dan Balitbangkes Kementerian Kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal problem ego sektoral, jadi seluruh instansi yang memiliki lab ini belum terintegrasi dan selama ini seluruh lab hanya melapor kepada instansi vertikalnya," kata Doni dalam jumpa pers melalui siaran langsung akun Instagram Sekretariat Kabinet, Senin (11/5).
Untuk itu, Doni meminta agar hasil pemeriksaan laboratorium itu juga dilaporkan langsung kepada gugus tugas percepatan penanganan Covid-19. Dengan demikian, data yang disampaikan ke publik menjadi padu dan lebih akurat.
"Di sinilah tantangan kami mengajak seluruh kepala lab bisa prioritas pelaporan ke gugus tugas sehingga ke depan laporan dari lab bisa paralel. Tetap laporkan ke instansi vertikal dan juga gugus tugas, sehingga data yang kami sampaikan lebih akurat," ujarnya.
Di sisi lain, jenderal TNI bintang tiga itu mengakui kemampuan pemeriksaan spesimen di sejumlah laboratorium belum stabil. Menurutnya, laboratorium pemeriksaan itu umumnya hanya beroperasi pada hari kerja.
Adapun, Doni saat ini tengah berupaya memberikan pelatihan virtual dan menambah petugas laboratorium termasuk dengan merekrut anggota TNI dan Polri. Dengan penambahan jumlah personel, diharapkan proses pemeriksaan dapat dilakukan 24 jam dengan membagi tiga sif jam kerja.
"Sehingga kemampuan pemeriksaan spesimen tiap hari di seluruh lab meningkat. Termasuk upaya gugus tugas memberi insentif ke pekerja lab karena kita berkejaran terus dengan waktu," katanya.
Dalam pertemuan dengan tim pengawasan DPR pekan lalu, Doni menyampaikan tiga permasalahan yang dihadapi selama menangani pandemi corona. Selain penyakit, pihaknya juga menghadapi masalah birokrasi pemerintahan dan ego sektoral.
Pembukaan operasional moda transportasi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di tengah larangan mudik juga menjadi sorotan. Doni pun sempat menegaskan bahwa mudik ke kampung halaman tetap dilarang.
Sampai kemarin, Minggu (10/5), jumlah kasus positif virus corona di Indonesia secara kumulatif mencapai 14.032. Dari jumlah itu 973 orang meninggal dunia dan 2.698 orang lainnya dinyatakan sembuh.
(psp/fra)
[Gambas:Video CNN]