BNPB: PSBB Perlu Diberlakukan di Seluruh Pulau Jawa

CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2020 11:59 WIB
Sejumlah Polisi dan Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya berjaga di jalan yang ditutup sementara di Jalan Hz Mustofa, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (28/4/2020). Penutupan jalan pusat Kota Tasikmalaya itu untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan untuk menghidari terjadinya aktivitas masyarakat saat jelang berbuka puasa yang biasa disebut ngabuburit. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp.
Sejumlah Polisi dan Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya berjaga di jalan yang ditutup sementara di Jalan Hz Mustofa, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. (Antara Foto/Adeng Bustomi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah mengatakan bahw kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) perlu diberlakukan di seluruh wilayah di Pulau Jawa. 

Menurutnya, hal ini perlu diberlakukan setelah pihaknya melihat analisis perkembangan data sebelum dan sesudah penerapan PSBB di sejumlah wilayah dalam mengantisipasi penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).

"Kita memang perlu pemberlakuan PSBB se-Jawa di sini, supaya ini bisa ditekan," kata Harmensyah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI yang berlangsung secara daring pada Selasa (12/5).

Dia menerangkan, berdasarkan analisis perkembangan data sebelum dan sesudah PSBB diketahui bahwa Pulau Jawa memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan kasus penyebaran pandemi virus corona di tingkat nasional.
Harmensyah membeberkan, 70 persen kasus positif virus corona terjadi di Pulau Jawa di mana 82 persen di antaranya meninggal dunia dan sembuh di angka 56 persen. 

Berangkat dari itu, dia menyatakan bahwa BNPB merekomendasikan agar daerah yang angka pasien positif terjangkit virus coronanya tinggi untuk segera menerapkan PSBB. 

Harmensyah berkata, PSBB bisa diterapkan atas inisiatif masing-masing daerah dengan dukungan TNI, Polri, dan seluruh pemangku kepentingan di tingkat daerah serta pusat.

"Kalau kita lihat sekarang ini belum semua daerah yang menerapkan PSBB. Jadi kami merekomendasikan daerah yang tinggi angka kasus posotif terkonfirmasi, direkomendasikan melaksanakan PSBB atas dasar inisiatif daerah," tutur Hermansyah. 

Total jumlah kasus positif corona di Indonesia, Senin (11/5) mencapai 14.265 kasus, sementara jumlah pasien meninggal berjumlah 991 orang, dan pasien sembuh 2.881 orang.
Infografis Yang Dilarang dan Tidak Saat PSBBInfografis Yang Dilarang dan Tidak Saat PSBB. (Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen)
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan data tersebut merupakan data hingga pukul 12.00 WIB.

"233 penambahan kasus positif. Total kasus positif menjadi 14.265 orang," kata Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha BNPB Jakarta, Senin (11/5).

Rincian data positif Covid-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 311 kasus, Banten 533 kasus, Bangka Belitung 29 kasus, Bengkulu 37 kasus, Yogyakarta 153 kasus, DKI Jakarta 5.190 kasus.
Selanjutnya di Jambi 64 kasus, Jawa Barat 1.437 kasus, Jawa Tengah 978 kasus, Jawa Timur 1.502 kasus, Kalimantan Barat 120 kasus, Kalimantan Timur 218 kasus, Kalimantan Tengah 193 kasus, Kalimantan Selatan 263 kasus, dan Kalimantan Utara 131 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 101 kasus, Nusa Tenggara Barat 330 kasus, Sumatera Selatan 278 kasus, Sumatera Barat 299 kasus, Sulawesi Utara 71 kasus, Sumatra Utara 179 kasus, dan Sulawesi Tenggara 76 kasus.

Adapun di Sulawesi Selatan 722 kasus, Sulawesi Tengah 83 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 73 kasus, Maluku Utara 54 kasus, Maluku 32 kasus, Papua Barat 70 kasus, Papua 308 kasus, Sulawesi Barat 62 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, Gorontalo 19 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(mts/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER