Ridwan Kamil: 63 Persen Wilayah Berpotensi Relaksasi PSBB

CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2020 13:30 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku membahas rencana pembangunan wilayahnya dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/8).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Bandung, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan 63 persen wilayahnya berpotensi dilakukan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi.

Emil, sapaannya, menyebutkan sebagian besar wilayah di Jabar saat ini tidak menunjukkan pergerakan kasus virus corona (Covid-19).

"Dari hasil PSBB provinsi, yang perlu diwaspadai 37 persen wilayah Jabar. Jadi 63 persennya punya potensi untuk dilakukan relaksasi pasca PSBB karena data menunjukkan pergerakan (kasus) tidak ada di 63 persen wilayah Jabar," ucap Emil dalam jumpa pers di Kota Bandung, Selasa (12/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan relaksasi, menurut Emil, 63 persen wilayah di Jabar bisa kembali menjalani aktivitas normal. Namun keputusan relaksasi tetap menunggu hasil evaluasi.

Selain itu, Emil menyampaikan bahwa kebijakan pembatasan sosial telah membuahkan konsistensi hasil. Artinya, penekanan kegiatan masyarakat membuat kasus Covid-19 menurun.

"Sampai 12 Mei ini, jumlah pasien di rumah sakit rata-rata di angka sekitar angka 350-an. Jumlah ini turun di rentan akhir April sekitar 430 pasien. Jadi di Jabar selama PSBB juga pasien yang dirawat itu menurun jumlahnya," ujar mantan wali kota Bandung itu.

Dari sisi angka kematian, Emil mengungkapkan ikut terjadi penurunan. Sebelum PSBB, kata dia, angka kematian akibat virus rata-rata 7 orang per hari. Namun angka kematian per hari saat ini menjadi 4 pasien.

"Untuk tingkat kesembuhannya sudah naik dua kali lipat," katanya.

Lebih jauh Emil menuturkan tingkat kecepatan penularan virus sebelum PSBB berada pada indeks 3, sekarang turun di angka 0,86.

"Jadi sudah turun jauh sekali, menandakan sebelum PSBB banyak orang mudik dan belum dilarang beraktivitas," ungkapnya.

Sementara itu, Emil mengklaim bahwa penerapan PSBB telah menurunkan pergerakan lalu lintas hingga 30 persen.

Namun demikian, berdasarkan data yang diperoleh tim gugus tugas didapatkan masih ada pergerakan masyarakat terutama di sore hari.

"Tetapi setelah kita buka datanya ada pergerakan naik setiap jam 4 sore. Berarti masyarakat yang maksa ngabuburit masih ada," katanya. (hyg/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER