Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta menggelar
rapid test pertama terhadap 185 pengunjung pusat belanja
Indogrosir, Sleman, Selasa (12/5) lalu. Indogrosir telah telah menjadi klaster baru penyebaran virus corona (Covid-19) di Yogyakarta.
Hasil
rapid test menyatakan dua pengunjung dinyatakan reaktif atau terindikasi positif corona. Peserta rapid test lain hasilnya nonreaktif, namun mereka tetap diminta melakukan tes ulang 10 hari kemudian.
"Dua warga yang reaktif tersebut langsung diminta isolasi mandiri untuk kemudian menjalani swab," kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, satu dari dua orang yang dinyatakan reaktif dari hasil tes cepat tersebut berdomisili di Kabupaten Sleman meskipun memegang KTP Kota Yogyakarta, dan lainnya tetap berdomisili di Kota Yogyakarta.
Bagi warga yang berdomisili di Kabupaten Sleman, maka proses
tracing dan uji swab akan dilakukan oleh Sleman.
"Kami sudah komunikasi dengan Dinkes Sleman. Sedangkan yang tinggal di Yogyakarta akan melakukan swab pada Rabu (13/5)," katanya.
Warga Kota Yogyakarta yang dinyatakan reaktif akan dijemput ambulans dan diantar ke RS Jogja untuk menjalani uji swab.
RS Jogja menyiapkan dua metode swab, yaitu swab reguler seperti biasa dilakukan dan metode drive thru swab saat jumlah pasien dalam pengawasan membludak.
"Warga yang diantar dengan ambulans akan langsung masuk
chamber lalu di-swab dan langsung diantar kembali ke tempat isolasi," katanya.
Jika bisa melalukan isolasi mandiri di rumah, akan ada pengawasan dari tim home care unit dari Puskesmas setempat. Tetapi bila membutuhkan ruangan isolasi yang memadai bisa memanfaatkan shelter yang ada.
Pelaksanaan
rapid test untuk warga Kota Yogyakarta pengunjung Indogrosir periode 19 April hingga 4 Mei dilakukan selama tiga hari, terhitung sejak Selasa kemarin hingga Kamis (14/5) di seluruh puskesmas di kota tersebut.
Hingga akhir pendaftaran online pada Senin (11/5) pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 343 pengunjung mendaftar untuk mengikuti rapid test.
Data resmi gugus tugas Yogyakarta per Selasa kemarin jumlah pasien positif virus corona sebanyak 48 orang, atau bertambah enam kasus. Dari jumlah itu 13 orang dinyatakan sembuh, 2 meninggal dunia. Dengan demikian pasien positif yang masih dirawat berjumlah 33 orang.
Enam kasus tambahan itu terdiri dari 5 perempuan dan 1 laki-laki. Sebanyak 3 orang di antaranya berasal dari klaster Indogrosir.
"Hari ini ada enam pasien positif baru, pasien nomor 1, 5 dan 6 adalah klaster Indogrosir," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa dalam keterangan tertulis melalui aplikasi pesan, kemarin malam.
Pasien nomor 1 dan 5 berasal dari Kecamatan Banguntapan, pasien nomor 6 dari Kecamatan Bambanglipuro. Masing-masing pasien dirawat di Rumah Sakit Bethesda, Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bantul.
Sri Wahyu mengatakan, tiga pasien positif lain yang bukan berasal dari klaster Indogrosir, yakni pasien nomor 4, warga Kecamatan Sedayu, dari kluster gereja GPIB Ngupasan Yogyakarta. Dia dirawat di RSLKC Bantul.
"Untuk nomor 2 dan 3, riwayat (penularan) masih ditelusuri. Mereka dari Kecamatan Sanden dan Srandakan, saat ini keduanya dirawat di RSLKC," kata pria yang akrab disapa dokter Oky tersebut.
(antara/wis)
[Gambas:Video CNN]