Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Bogor
Ade Yasin menyebut bahwa ada masalah edukasi terkait insiden salah satu warganya yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19), yang memilih kabur untuk menjalani pengobatan alternatif ke
dukun.
"Mungkin karena ini belum paham bahayanya Covid-19 atau memang tidak teredukasi dengan baik," katanya, melalui video yang diterima
CNNIndonesia.com, Selasa (12/5) malam.
Ia menyesalkan tingkah warganya yang lalai dalam merespons penanganan kesehatan sesuai protokol covid-19. Kendati demikian, ia mengaku telah kembali membawa pasien ke Rumah Sakit untuk selanjutnya diberikan perawatan secara insentif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besar harapan Ade, kejadian serupa tidak lagi terulang khususnya bagi warga di Kabupaten Bogor.
"Bukannya patuh terhadap anjuran dokter malah kabur menuju mbah dukun, dan dua hari menginap di dukun, sekarang sudah diisolasi di Rumah Sakit," imbuhnya.
Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah mengungkapkan kronologi dan titik temu seorang warga dari Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor yang memilih kabur usai Kamis (7/5) lalu hasil pemeriksaan rapid test dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19).
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Kemudian warga berjenis kelamin perempuan itu di rawat sementara di Rumah Sakit Permata sembari menunggu hasil test swab PCR keluar, namun pasien memilih kabur dan kemudian ditemukan keberadaannya di Legok Nyenang, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur.
"Waktu itu langsung dicari sama RS Permata Jonggol dan tim gugus tugas Covid-19 Jonggol, ketemu di Sukamakmur sedang berobat ke dukun," kata Syarifah.
Pasien langsung diisolasi petugas medis dengan APD lengkap menuju Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi.
Terkait kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, per Selasa (12/5) tercatat ada 158 orang positif Corona, dengan 11 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan 22 pasien telah pulih.
Selain itu kasus kematian bertambah dari kasus pasien dalam pengawasan (PDP), dalam sehari Kabupaten Bogor mencatat 8 PDP meninggal yang terdiri dari empat pasien pria dan empat pasien wanita.
Secara keseluruhan, PDP di Kabupaten Bogor berjumlah 466 orang dengan rincian 57 orang telah meninggal, untuk orang dalam pemantauan (ODP) sejauh ini total sebanyak 303 orang.
(khr/arh)
[Gambas:Video CNN]