Sumenep, CNN Indonesia -- DPRD Kabupaten
Sumenep, Jawa Timur mendapat laporan petugas medis khusus penanganan virus
corona (Covid-19) belum mendapat honor. Pemerintah Kabupaten Sumenep juga mengakui belum semua anggaran dicairkan termasuk untuk honor petugas medis.
Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Samioddin mengatakan pihak Pemkab Sumenep tidak bisa menjelaskan alasan rinci mengapa ada petugas medis yang belum diberikan honor. Dinas Kesehatan, dalam rapat bersama DPRD, hanya mengatakan ada masalah administrasi.
"Sampai bulan ini memang tidak dibayar, dalihnya masih mengurus administrasi, ketatnya pengawasan dan alasan semacamnya," kata Samioddin, Selasa (12/5).
Ia mengungkapkan bahwa petugas Satgas Covid-19 di Sumenep diberi honor Rp50 ribu per delapan jam. Namun, masih ada petugas medis yang belum mendapat honor. Samioddin khawatir para petugas kehilangan semangat bekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dinkes bilang karena menunggu administrasi pendampingan. Pemerintah jangan terlalu mendramatisir anggaran. Padahal realisasi penanganan Covid-19 belum dirasakan masyarakat," tutur Kader PKB tersebut.
Samioddin berencana memberikan gajinya kepada petugas Covid-19 yang belum menerima honor. Dia mengatakan langkah itu akan diikuti oleh semua rekan di komisinya. Upaya tersebut akan dilaksanakan apabila pemerintah sudah terancam tidak mampu membayar semua honor petugas.
"Hasil rapat komisi tentang honor petugas, yang sampai saat ini belum dibayar, kami siap gaji saya untuk bulan Mei diambil untuk dibayarkan ke petugas posko, termasuk gaji anggota komisi yang lain," jelasnya.
Terpisah, Bupati Sumenep Busyro Karim menyampaikan bahwa anggaran penanganan Covid-19 senilai Rp95 miliar. Mencakup semua hal. Dari penanganan hingga honor petugas medis.
Dari jumlah itu, dia mengakui baru beberapa persen yang telah dicairkan.
"Sebenarnya dihabiskan seketika tidak bermasalah, asal kebutuhannya jelas. Hanya kan tidak boleh jika uang itu terbelanja arahnya tidak jelas," tandasnya.
(nrs/bmw)
[Gambas:Video CNN]