Jakarta, CNN Indonesia -- Sembilan warga dari klaster RW 07 Jembatan Besi,
Tambora, Jakarta Barat dinyatakan positif
virus corona usai menjalani tesbswab.
Jumlah tersebut merupakan hasil lab dari sekitar 30 warga Tambora yang berinteraksi dengan pasien positif corona di masjid saat menggelar salat tarawih.
"Konfirmasi sembilan warga kami yang positif Covid-19," kata Camat Tambora, Bambang Sutama di Jakarta, Jumat (15/5) dilansir dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang mengatakan, kesembilan warga tersebut saat ini masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Nantinya, kata dia, para pasien positif akan diarahkan untuk isolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran dan RSUD Tarakan.
"Karena kalau tidak kami bawa ke rumah sakit dikhawatirkan akan terjadi penyebaran wabah semakin meluas," ujar Bambang.
Bambang dalam kesempatan tersebut menjelaskan akan menggelar tes usap Covid-19 tahap ketiga di kawasan RT 12/07 Jembatan Besi. Ditengarai di kawasan tersebut terdapat warga positif Covid-19 di RT 07 dan RT 06 yang berinteraksi dengan warga di RT 12.
"Kalau tahap satu kan satu keluarga positif. Kalau sekarang ada enam keluarga yang positif. Jadi kami kira butuh uji usap lebih meluas lagi," kata Bambang.
Kasus klaster di Tambora berawal dari evakuasi puluhan jemaah Musala Baitul Muslimin di RW 07 Jembatan Besi, Jakarta Barat setelah diduga terkena paparan Covid-19 dari salah seorang jemaah.
Diketahui terdapat satu keluarga terdiri dari kakek, nenek, dan seorang cucu yang tinggal di RW 07 terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap (
swab test) di Puskesmas Tambora.
Kakek keluarga yang positif Covid-19 merupakan Ketua RW yang sering menjadi imam di musala lingkungan tersebut.
Namun Ketua RW tersebut tetap melaksanakan aktivitasnya memimpin jemaah Tarawih. Meski sudah diminta menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, dia tetap menolak dan menyatakan dirinya sehat.
(ain/ain)
[Gambas:Video CNN]