30 Persen Pasien Positif Corona di Sumsel adalah Tenaga Medis

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Mei 2020 00:28 WIB
Petugas medis beristirahat setelah selesai melaksanakan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (8/4/2020). Tes dengan sistem tersebut dilakukan guna mempersempit penyebaran COVID-19 di wilayah Depok dan sekitarnya. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Tenaga medis yang positif virus corona bekerja di beberapa rumah sakit di Sumsel. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA).
Palembang, CNN Indonesia -- Kasus positif virus corona (Covid-19) di Sumatera Selatan bertambah 17 orang per Jumat (15/5), sehingga total menjadi 458 orang. Sebanyak 30 persen dari jumlah pasien positif itu merupakan tenaga medis.

"Jumlah pastinya belum dihitung semua, tapi diperkirakan sekitar 30 persen dari total seluruh pasien konfirmasi positif di Sumsel," Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel Yuwono, Jumat (15/5).

Yuwono mengatakan tenaga medis yang positif virus corona itu bekerja di beberapa rumah sakit di Sumsel, seperti RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, RSUD Palembang Bari, RSUD Siti Fatimah Sumsel, RS Hermina Palembang, RS Pusri, dan RS Muhammadiyah Palembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, mobilitas tinggi para tenaga medis membuat mereka rentan terpapar virus corona.

"Satu orang dokter saja bisa praktek di tiga RS. Hal ini yang mungkin menjadi penyebab penularan di kalangan tenaga medis di Sumsel cukup tinggi," ujarnya.

Ia pun meminta pihak rumah sakit melakukan pelacakan secara menyeluruh. Selain itu, para tenaga medis yang terkonfirmasi positif tidak boleh melayani pasien dan harus diisolasi sampai sembuh.

"Kalau semua terbukti positif, ya lebih baik tutup saja sementara rumah sakit tersebut. Karena jika dipaksakan akan sangat berisiko," kata dia.

Lebih lanjut, Yuwono mengimbau masyarakat ke rumah sakit ketika kondisi tertentu, sangat mendesak, dan tidak bisa ditunda. Seperti misalnya mengidap penyakit kronis yang perlu perawatan intensif oleh tenaga medis.

"Akan lebih baik jika rumah sakit memiliki pelayanan dengan sistem online," ujarnya.

Sementara Kepala Seksi Imunisasi dan Surveillance Dinas Kesehatan Sumsel Yusri mengatakan terdapat sejumlah tenaga kesehatan dari penambahan kasus positif virus corona kemarin.

Namun, Yusri menyayangkan hasil tes swab Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang terhadap tenaga kesehatan yang bertugas di RS Muhammadiyah Palembang bocor dan tersebar di media sosial. Dalam laporan hasil tes itu, tertulis sebanyak 28 tenaga medis positif virus corona.

Ia memastikan, seluruh tenaga medis yang terpapar saat ini sudah tidak aktif merawat pasien hingga dinyatakan sembuh.

"Bahkan setiap rekan sesama tenaga medis yang kontak dengan yang positif, baik pasien maupun sesama tenaga medis, sekarang sudah di-nonjob-kan sementara," katanya.

Terpisah, Direktur RS Muhammadiyah Palembang, Pangestu Widodo membenarkan 28 tenaga medis positif virus corona. Paparan virus corona di lingkungan tenaga medis berasal dari salah satu pasien positif yang tengah dirawat.

"Status mereka sekarang orang tanpa gejala (OTG) dan dalam keadaan sehat. Namun semuanya yang positif saat ini sudah diisolasi dan tidak bertugas terlebih dahulu hingga telah dinyatakan negatif virus corona," ujarnya.

Pangestu mengatakan pihaknya langsung membersihkan ruangan yang pernah dipakai merawat pasien positif virus corona. Sama seperti Yusri, ia meminta masyarakat tak perlu khawatir jika ingin berobat di tengah pandemi.

"Untuk masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan tidak perlu khawatir karena bisa kami pastikan aman. Masyarakat tidak perlu takut namun tetap waspada," katanya. (idz/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER