Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Satgas Covid-19 dari
Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, meminta
pemerintah untuk mempertimbangkan kembali rencana mengembalikan kegiatan belajar mengajar di sekolah pada Juli nanti di tengah pandemi
virus corona.
Zubairi mengungkapkan hal itu karena menduga kasus positif corona di Indonesia akan terus naik. Mengacu data per Sabtu (16/5), ada 529 kasus baru dari hari sebelumnya sehingga jumlah kasus positif menjadi 17.025.
Dari data tersebut sebanyak 3.911 orang dinyatakan sembuh dan 1.089 pasien covid-19 meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut dugaan saya kalau yang positif terus akan naik. Banyak ahli prediksinya antara 95 ribu di bulan ini sampai 106 ribu," ucap Zubairi kepada
CNNIndonesia,com, Sabtu.
Jika pemerintah dalam hal ini Kemendikbud tetap berkukuh untuk mengembalikan kegiatan belajar mengajar di sekolah, Zubairi menyarankan agar rencana tersebut dilakukan secara bertahap. Selain itu, Zubairi menilai perlu dilakukan evaluasi secara berkala setelah seluruh siswa dan siswi kembali masuk sekolah.
"Mungkin kalau mau memulai yang
praschool dulu ya, yang TK dulu. Kemudian sampai kelas 6 [SD], kemudian selanjutnya yang lain, bertahap," kata dia.
Zubaedi juga mengatakan pemerintah baru bisa melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) termasuk rencana membuka sekolah kembali bila kasus meninggal karena covid-19 tercatat sudah turun.
"Ya nunggu angka kematian turun. Tapi kalau jumlah kasus kan hampir semua ahli sepakat bahwa kita ini sebenarnya sudah banyak cuma belum terdiagnosis," ucap dia.
Sebelumnya Kemendikbud berencana mengembalikan kegiatan belajar mengajar di sekolah pada Juli 2020. Rencananya, itu akan diterapkan untuk sekolah di daerah yang sudah dinyatakan aman dari corona.
Plt. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Muhammad Haris mengatakan pihaknya masih memetakan teknis pembelajaran di tengah corona.
Haris juga menyatakan pihaknya punya tiga skenario proses pendidikan di tengah wabah corona. Yang pertama, jika corona berakhir Juni, sekolah akan kembali dibuka minggu ketiga bulan Juli.
Yang kedua, jika corona baru berakhir September, maka siswa baru kembali ke sekolah setelah bulan tersebut. Terakhir jika corona berakhir sampai akhir tahun maka seluruh siswa akan melangsungkan Pembelajaran Jarak Jauh selama satu semester penuh.
Sementara itu DKI Jakarta, sebagai wilayah episentrum virus corona di Indonesia juga sudah berencana membuka sekolah kembali.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Nahdiana dalam rapat
teleconference bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada Senin (11/5). Video rapat diunggah di akun Youtube resmi milik Pemerintah Provinsi Jakarta.
(ndn/jal)
[Gambas:Video CNN]