Gengsi, Sejumlah Pelanggar PSBB Jakarta Tolak Sanksi Sosial

CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2020 16:47 WIB
Seorang warga yang terjaring razia penindakan pelanggaran aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Satpol PP menjalani hukuman dengan cara membersihkan sampah di Tanah Abang, Jakarta, Rabu (13/5/2020). Pemprov DKI Jakarta mulai memberlakukan sanksi sosial terhadap pelanggar PSBB yaitu dengan memakaikan rompi bertuliskan pelanggar PSBB saat mereka membersihkan fasilitas umum. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Seorang warga yang terjaring razia PSBB di Tanah Abang dikenakan sanksi sosial mengenakan rompi dan membersihkan fasilitas umum, Jakarta, 13 Mei 2020. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, menolak sanksi sosial menyapu jalan karena gengsi.

"Setiap hari ada saja masyarakat yang tidak mau kerja sosial karena gengsi dan malu," kata Kepala Satpol PP Jatinegara, Sadikin di Jakarta, Senin (18/5) seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 41 Tahun 2020, kata Sadikin, terhadap pelanggar ketentuan penggunaan masker disanksi denda Rp100.000 hingga Rp250 ribu tergantung tingkat pelanggarannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atau bagi mereka yang tidak mau disanksi pembayaran denda uang, bisa memilih sanksi lain berupa membersihkan jalan menggunakan rompi," katanya.

Namun,terhadap pelanggar yang merasa gengsi dengan sanksi sosial diberikan pilihan membayar denda terkecil Rp100.000.

"Itu pun kita beri dia masker dan sosialisasi terkait bahaya Covid-19," katanya.

Sejauh ini, kata Sadikin, sanksi sosial dirasa efektif memberikan efek jera terhadap pelanggar PSBB.

Salah satu pelanggar PSBB, Dita mengaku malu harus menyapu terminal dengan disaksikan banyak orang. Alhasil, dia pun memilih membayar denda saja.

"Iya [malu]. Abis ditonton masyarakat yang lain juga," katanya seraya membayar denda Rp100.000 kepada petugas Satpol PP.

Sementara itu hingga hari keempat operasi penjatuhan saksi di Jatinegara jumlah pelanggar PSBB masih fluktuatif.

Per Jumat (15/5) sebanyak 22 pelanggar, Sabtu (16/5) sebanyak 15 pelanggar dan Minggu (17/5) sebanyak 20 pelanggar, sedangkan hari ini tercatat 19 pelanggar.

Sapu Trotoar Jalan Raya Bogor

Sanksi sosial melakukan tugas kebersihan pun diberikan terhadap pelanggar PSBB di wilayah perbatasan Jakarta, termasuk di Jalan Raya Bogor.

Sejumlah pengendara yang melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, disanksi menyapu trotoar, Senin.

"Kalau dalam beberapa hari terakhir ini jumlah pelanggar menurun drastis, tapi masih ada saja yang melanggar," kata Kasatpol PP Pasar Rebo Muhamad Syarif di Jakarta.

Operasi PSBB di Jakarta saat ini telah memasuki fase kedua dalam sebulan terakhir, namun pelanggar PSBB di sejumlah ruas jalan masih terjadi.

Salah satunya di lokasi checkpoint Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo, yang dijaga sejumlah personel gabungan dari Dishub, Satpol PP, dan TNI-Polri.

Sejumlah pelanggar dari kalangan pengendara sepeda motor dan mobil diberhentikan petugas sebab tidak menggunakan masker.

Mereka yang melanggar diarahkan keluar dari koridor pengawasan yang dibatasi dengan rambu kerucut untuk menepi di bahu jalan.

Setelah dipastikan pengendara maupun penumpang melanggar, petugas menjelaskan tentang sanksi yang tercantum dalam Pergub 41 Tahun 2020.

Petugas menawarkan dua opsi berupa denda uang atau sanksi sosial membersihkan jalan.

Mayoritas pelanggar memilih sanksi sosial dengan mengenakan rompi serta menyapu trotoar jalan sepanjang 100 meter.

"Saya terburu-buru mau ke kantor, lupa bawa masker," kata salah satu pengendara Hermanto (44) mengucapkan dalih lebih memilih bayar denda. (antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER