Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Doni Monardo tak ingin para
dokter dan perawat kecewa sambil meminta masyarakat untuk mematuhi protokol penanganan Virus Corona.
Hal ini terkait tagar dan video 'Indonesia Terserah' yang viral di media sosial. Tagar ini muncul sebagai bentuk kekecewaan tenaga medis atas sikap pemerintah yang plin-plan dan warga yang apatis terhadap protokol Covid-19.
"Kita sangat tidak berharap kalangan dokter kecewa. Sejak awal kami selalu mengedepankan bahwa ujung tombak kita adalah masyarakat," ujar Doni dalam jumpa pers, Senin (18/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doni mengatakan, pihak yang paling direpotkan dengan keberadaan pasien yang terpapar Corona dalam jumlah banyak selama ini adalah dokter dan perawat. Ia mengklaim bahwa persoalan ini selalu dibahas di tingkat pemerintah.
"Jangan biarkan dokter-dokter kita kelelahan. Kehabisan waktu dan tenaga. Mereka telah habiskan waktu dan tenaga, kemudian pertaruhkan nyawa. Oleh karena itu wajib dilindungi," katanya.
 Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen |
Menurut Doni, jumlah dokter di Indonesia termasuk yang paling sedikit. Saat ini total terdapat sekitar 200 ribu orang dokter. Sementara untuk dokter spesialis paru hanya 1.976. Artinya satu dokter paru harus melayani sekitar 245 ribu warga.
"Jumlah dokter kita termasuk sedikit. Sehingga ketika kita kehilangan dokter, ini kerugian besar. Oleh karena itu segala ketentuan protokol kesehatan harus kita patuhi," ucap Doni.
Dihimpun dari sejumlah pemberitaan, tagar Indonesia Terserah ini muncul sebagai bentuk kekecewaan para tenaga medis di media sosial. Mereka kecewa karena berbagai kebijakan pemerintah berpotensi memperluas penyebaran Corona, mulai dari pelonggaran PSBB hingga pembukaan transportasi.
(psp/arh)
[Gambas:Video CNN]