Rentetan Kasus Positif Corona Berkeliaran di Pasar Hingga KRL

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2020 13:19 WIB
Sejumlah penumpang menggunakan masker dan duduk berjarak di dalam gerbong KRL Commuter Line, Stasiun Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Bogor, pengguna KRL Commuter Line masih berjalan normal dengan setiap jadwal keberangkatan memiliki jeda sekitar 5 hingga 10 menit dan pembatasan jumlah penumpang pada setiap gerbong. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Ilustrasi. Sejumlah daerah mencatat kasus pasen atau orang dengan gejala corona berkeliaran di tempat umum dalam kondisi positif terinfeksi covid-19. (Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terdapat sejumlah kasus pasien atau orang dengan gejala corona berkeliaran di tempat maupun fasilitas umum usai dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 atau selama masa isolasi diri dari virus corona.

Pada pertengahan Maret, misalnya, Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan satu pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah berkeliaran di fasilitas transportasi umum selama beberapa hari lantaran harus pergi bekerja.

"Berangkat kerja menggunakan transportasi umum seperti ojek online, KRL, MRT, dan busway," ujarnya saat mengumumkan kasus Covid-19 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasien tersebut merupakan laki-laki berusia 35 tahun yang terpapar di sebuah klub dansa di Jakarta, sama seperti pasien nomor 01 dan 02 asal Kota Depok.

Pasien itu, kata Ade, tinggal di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Dia berdansa tango dengan guru dansanya yang berusia 33 tahun pada 24 Februari 2020. Keesokan harinya, pasien itu langsung demam dan sembuh dalam dua hari kemudian.

Pekerja swasta itu pada 29 Februari mengeluh tidak bisa mengendus bau dengan baik. Saat itu dia sudah mulai masuk kerja di DKI Jakarta.

Bukan hanya terjadi di fasilitas transportasi umum, kasus pasien positif berkeliaran pun terjadi di pasar kaget wilayah Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu (18/5).

Menurut Camat Cibiru, Dindin Dirkayuana setidaknya terdapat delapan orang yang terkonfirmasi positif Covid019 sempat pergi ke pasar kaget itu untuk membeli buah-buahan.
Warga menjalani rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi Banten menggelar rapid test serentak di 12 lokasi di Tangerang Raya sebagai salah satu upaya pengendalian transmisi COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan/hp.Warga menjalani rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Selasa (21/4) ANTARA FOTO/Fauzan/hp.


Meski tak membuat seluruh orang yang sempat ke pasar itu menjadi ODP, namun pihaknya masih terus mencari pihak-pihak yang sempat berinteraksi dengan pasien itu.

"Saya bertindak langsung mendatangi rumahnya dan memang dia mengakui dia pergi ke pasar. Akhirnya kami menyampaikan untuk tetap isolasi mandiri," kata Dindin, Senin (18/5) seperti dilansir Antara.

Di wilayah Sumatera Selatan pun terjadi hal serupa. Dua orang positif Covid-19 sempat keluar dari rumah dan beraktivitas di sejumlah lokasi publik, termasuk pasar di Prabumilih, Sumatera Selata pada Jumat (3/4).

Kedua pasien mendapat nomor kasus 9 berusia 42 tahun dan nomor 10 berusia 62 tahun. Seharusnya, kedua pasien itu tidak keluar rumah, melainkan isolasi mandiri bersama pasien nomor 11 yang juga masih satu keluarga.

Akan tetapi, mereka berdua mengunjungi pasar dan toko untuk membeli bahan makanan. Bahkan mereka sempat menggunakan jasa ojek online saat bepergian.

Gugus Tugas daerah setempat pun terpaksa melakukan penelusuran untuk mencari tahu pihak-pihak yang berkontak dengan pasien tersebut selama berakivitas di luar rumah.

Kasus serupa juga sempat terjadi di wilayah Tambora, Jakarta Barat ketika gelaran salat tarawih. Setidaknya, ada sembilan warga di klaster RW 07, Jembatan Besi, Tambora yang dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani test swab Polymerase chain reaction (PCR).

Jumlah tersebut merupakan hasil lab dari sekitar 30 warga Tambora yang berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 di masjid yang menggelar salat tarawih itu.

"Konfirmasi sembilan warga kami yang positif Covid-19," kata Camat Tambora, Bambang Sutama di Jakarta, Jumat (15/5).
Warga mulai memadati pedagang kaki lima sekitar jalan Jatibaru, Tanah Abang. Jakarta, Minggu, 17 Mei 2020. Meski pemberlakuan PSBB Jakarta belum dicabut, sejumlah warga mulai melakukan aktivitas seperti biasa kembali. Data Kemenkes, 17.000 lebih warga telah positif terinfeksi corona, dengan kasus terbanyak DKI Jakarta dengan 5.881 kasus. CNNIndonesia/Adhi Wicaksono.Warga mulai memadati pedagang kaki lima sekitar jalan Jatibaru, Tanah Abang. Jakarta, Minggu, 17 Mei 2020.  CNNIndonesia/Adhi Wicaksono.


Kasus klaster di Tambora berawal dari evakuasi puluhan jemaah Musala Baitul Muslimin di RW 07 Jembatan Besi, Jakarta Barat setelah diduga terkena paparan Covid-19 dari salah seorang jemaah saat gelaran tarawih.

Diketahui terdapat satu keluarga terdiri dari kakek, nenek, dan seorang cucu yang tinggal di RW 07 terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap (swab test) di Puskesmas Tambora.

Kakek keluarga yang positif Covid-19 merupakan Ketua RW yang sering menjadi imam di musala lingkungan tersebut. Namun Ketua RW tersebut tetap melaksanakan aktivitasnya memimpin jemaah Tarawih. Meski sudah diminta menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, dia tetap menolak dan menyatakan dirinya sehat.

Pemerintah telah mewanti-wanti bahwa semua orang saat ini sangat rentan menjadi Orang Tanpa Gejala atau OTG. Orang bisa saja tampak sehat secara fisik namun sebenarnya sudah dalam kondisi terinfeksi virus corona.

Kondisi tersebut bisa saja tak bermasalah orang tersebut, namun bisa membahayakan ketika dia menularkan virus tersebut ke orang lain.
Calon penumpang berbaris antre menunggu giliran masuk ke dalam Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 Mei 2020. Pemkot Bekasi melakukan tes Poylmerase Chain Reaction (PCR) bagi penumpang KRL untuk memutus rantai virus covid-19. CNNIndonesia/Safir MakkiCalon penumpang berbaris antre menunggu giliran masuk ke dalam Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 Mei 2020. CNNIndonesia/Safir Makki

Sejumlah daerah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun sepekan menjelang lebaran masyarakat di kota-kota episentrum corona menunjukkan perilaku abai dengan protokol kesehatan sebagaimana imbauan pemerintah.

Pada Minggu (17/5), misalnya, warga tumpah ruah ke jalanan memadati para penjual pakaian di Pasar Tanah Abang Jakarta dan Pasar Anyar Bogor. Masyarakat tak lagi peduli dengan imbauan social distancing atau jaga jarak. Mereka berdesakan, berjejalan, saling senggol, bahkan banyak dari mereka tak mengenakan masker.

Pemerintah pusat saat ini tengah mengkaji pelonggaran PSBB dengan segala konsekuensinya kelak di masa new normal.

Sementara kasus corona terus meningkat seiring hari. Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia per Senin (18/5) mencapai 18.010 kasus. Dari jumlah itu, 4.324 orang dinyatakan sembuh, dan 1.191 orang lainnya meninggal.


(mjo/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER