TPU Sepi Kunjungan Peziarah Saat Idulfitri di Masa Corona

CNN Indonesia
Minggu, 24 Mei 2020 10:08 WIB
TPU Pondok Ranggon relatif sepi dari peziarah saat hari raya idul fitri tahun ini, Minggu (25/5).
Suasan TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, saat lebaran di tengah pandemi virus corona, Minggu (24/5). (CNN Indonesia/ Nadhen Ivan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Peziarah saat Hari Raya Idulfitri di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur, relatif sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Sepi kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujar salah satu penjaga kubur, Raka (29), saat ditemui di lokasi, Minggu (24/5).

Raka menduga sepinya kunjungan di TPU Pondok Rangon dikarenakan pandemi virus corona (covid-19).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya semenjak corona ada juga memang sepi yang ziarah," lanjut dia.

Berdasarkan pantauan CNNindonesia.com, sejak pukul 07.45 WIB hanya beberapa blok kuburan yang dikunjungi peziarah. Sementara, blok lainnya sama sekali tidak terlihat peziarah.
TPU Pondok Ranggon relatif sepi dari peziarah saat hari raya idul fitri tahun ini, Minggu (25/5).TPU Pondok Ranggon relatif sepi dari peziarah saat hari raya Idulfitri 1441 H, Minggu (25/5). (CNNIndonesia/Nadhen Ivan).
Para peziarah yang berkunjung terlihat sudah mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi corona. Mereka datang memakai masker.

Namun, beberapa di antara peziarah yang berjumlah 5-7 orang seolah-olah tidak mengindahkan protokol kesehatan jaga jarak.

Pemandangan serupa tampak di TPU Perwira, Bekasi Utara. TPU ini tak seramai tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini mah sepi sekali semenjak corona, dari kemarin juga tidak terlalu ramai orang yang akan ziarah," kata seorang juru makam yang enggan disebutkan namanya.

Apalagi, lokasi pemakaman TPU Perwira merupakan bagian dari zona merah penyebaran covid-19 di wilayah Bekasi. Ini juga dapat menjadi salah satu alasan sepinya pengunjung saat Lebaran.

Selain itu, terdapat juga kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mungkin membuat warga enggan keluar rumah.

Ia bercerita, situasi di TPU saat lebaran biasanya dipadati oleh warga untuk ziarah. Bahkan, akses keluar-masuk pemakaman seringkali menjadi biang macet karena dipadati oleh kendaraan roda dua yang mengular hingga keluar lokasi pemakaman.

Jika tidak ada wabah covid-19, bukan tidak mungkin situasi pemakaman dapat menjadi lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya saat lebaran ini. Hal itu lantaran, pengelola TPU baru saja menambah dua blok baru dengan luas hampir 1 hektare (ha).

"Sudah penuh (blok baru), padahal baru sekitar enam bulan ditambah. Seharusnya, lebih banyak pengunjung," terang dia.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, hingga siang hari sekitar pukul 10.00 WIB memang terlihat arus lalu lintas di dalam pemakaman relatif ramai lancar.

Kebanyakan warga yang datang melakukan ziarah di blok khusus umat muslim di TPU ini. Beberapa di antara mereka terlihat masih mengenakan pakaian-pakaian khas lebaran, seperti baju koko ataupun gamis. Meski demikian, banyak juga makam yang lowong dan tidak dikunjungi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi meminta umat muslim untuk meniadakan ziarah kubur yang biasa dilakukan menjelang Idulfitri dan selama ramadan.

Ia menjelaskan tindakan itu merupakan upaya terbaik untuk menghindari penularan virus corona. Masyarakat pun diminta dia untuk mendoakan mendiang keluarga ataupun kerabat dari rumah.

"Mengingat pandemi covid-19 sampai dengan bulan ramadan kemungkinan besar belum mereda, sebaiknya agenda ziarah kubur ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumahnya masing-masing. Insyaallah nilai pahalanya tidak berkurang sedikit pun," terang Zainut dalam pesan tertulis.

(mjo/ndn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER