Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat kepolisian meminta 87.636 yang terjaring di berbagai pos Operasi Ketupat 2020 untuk putar balik karena terindikasi hendak
mudik. Tindakan itu dilakukan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (
PSBB) dan kebijakan larangan mudik.
Kabag Penum Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menuturkan, petugas juga telah melakukan penindakan dengan mengamankan 710 kendaraan yang melanggar larangan mudik. Rinciannya 698 travel gelap, 8 angkutan barang, dan 4 bus.
"Sebanyak 87.636 kendaraan telah diputarbalikkan oleh petugas," kata Ahmad dalam jumpa pers daring, Rabu (27/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat tahun ini, Ahmad mengklaim jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas menurun 7 persen bila dibandingkan dengan penindakan pada periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan, jumlah kecelakaan lalu lintas naik 100 persen atau 52 kasus dari periode yang sama tahun 2019.
"Jumlah penindakan pelanggaran sebanyak 9.541 kasus atau turun 7 persen," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis memperpanjang masa Operasi Ketupat Jaya selama satu pekan hingga 7 Juni mendatang. Masa Operasi Ketupat Jaya seharusnya habis pada Sabtu (30/5).
Perpanjangan itu diputuskan setelah Polri berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid-19. Perpanjangan diterapkan terutama untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan di masa arus balik libur lebaran.
Idham mengklaim telah terjadi penurunan jumlah kendaraan yang cukup signifikan selama Operasi Ketupat Jaya. Di Tol Cipali misalnya, volume kendaraan turun hingga 83 persen dibandingkan tahun lalu.
"Saya sudah memerintahkan kepada Asisten Operasi Kapolri dan pak Kakorlantas untuk melanjutkan selama tujuh hari sampai tanggal 7 [Juni]," kata Idham dalam konferensi virtual, Selasa (26/5).
(ryn/osc)
[Gambas:Video CNN]