Menilik Kesepadanan Surabaya dan Wuhan Lewat Angka Corona

CNN Indonesia
Jumat, 29 Mei 2020 09:13 WIB
Petugas medis bersiap melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) di Pasar Sore Manukan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/5/2020). Tes diagnostik cepat terhadap sejumlah pedagang di pasar itu guna mengetahui kondisi kesehatan mereka sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.
Petugas medis bersiap melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) di Pasar Sore Manukan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/5/2020). (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peningkatan dan penyebaran kasus corona di Surabaya, Jawa Timur memunculkan kekhawatiran munculnya potensi Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China baru di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Joni Wahyuhadi pada Rabu (27/5).

"65 persen covid-19 ada di Surabaya Raya, ini tidak main-main kalau tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," ujarnya.
Ia menyatakan tingkat penularan corona atau rate of transmission di Surabaya pun terlampau tinggi, mencapai mencapai 1,6. Artinya ketika ada 10 orang terinfeksi corona di Surabaya, dalam satu minggu jumlah tersebut bisa bertambah jadi 16 orang.

Tambahan kasus baru corona di Jawa Timur sendiri melonjak. Bahkan per Kamis (28/5) Jatim menjadi posisi provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi di Indonesia. Tercatat ada 171 kasus baru yang didapati Jawa Timur, menjadikan total kasus menjadi 4.142 kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka ini lebih tinggi dari penambahan kasus DKI Jakarta (105 kasus) kemarin, yang merupakan sumber penyebaran pertama. Kasus corona di Indonesia sendiri tercatat sebanyak 23.851 orang. Dengan 1.473 kasus meninggal dan 6.057 kasus sembuh.

Jumlah akumulasi kasus terbanyak masih dipegang DKI Jakarta, yakni mencapai 7.001 kasus. Disusul Jawa Timur (4.413), Jawa Barat (2.181) dan Sulawesi Selatan (1.427 kasus).
Mengutip data dari infocovid19.jatimprov.go.id, dari keseluruhan kasus di Jawa Timur, sebanyak 2.300 kasus berasal dari kota Surabaya. Angka ini kemudian disusul Kabupaten Sidoarjo sebanyak 600 kasus, Kabupaten Gresik sebanyak 156 kasus, dan Kabupaten Kediri 97 kasus.

Jika kasus di Surabaya dibandingkan jumlah keseluruhan kasus di Jatim, artinya lebih dari setengah kasus berasal dari kota pahlawan.

Melirik kasus di China, kota Wuhan merupakan pusat awal persebaran kasus di negara tersebut maupun seluruh dunia. Dilihat dari sisi ini tentunya berbeda dengan Surabaya.

Diketahui kasus pertama Indonesia berasal dari DKI Jakarta, kemudian menyebar ke 34 provinsi lain termasuk Jawa Timur.

Dari 82.995 kasus positif yang ditemukan di China hingga hari ini, sebanyak 67.803 kasus datang dari Provinsi Hubei.

Angka ini disusul Guangdong sebanyak 1.532 kasus, Henan sebanyak 1.276 kasus dan Zhejiang sebanyak 1.264 kasus. Jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan kasus di China, berarti kasus corona di Hubei mendominasi 81 persen dari seluruh kasus.

Ketika kasus corona mulai menimbun di Hubei, kebijakan lockdown kemudian diterapkan di beberapa kota di provinsi tersebut mulai 23 Januari 2020. Spesifik pada Kota Wuhan, lockdown diterapkan pada 23 Januari sampai 8 April 2020. Dalam masa tersebut ditemukan 50.333 kasus positif di kota itu.

Kebijakan serupa juga dilakukan di Jawa Timur, yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar yang berlangsung hingga 8 Juni 2020. Kendati sudah mencabut lockdown lebih dari sebulan lalu, Wuhan kembali melaporkan kasus baru pada pertengahan Mei ini.

Menanggapi kembalinya kasus corona setelah lockdown dicabut, Wuhan langsung menggelar tes corona masif terhadap lebih dari 6,5 juta warganya dalam waktu sembilan hari. Pemeriksaan dilakukan pada 15 sampai 23 Mei, dan sebanyak sembilan juta sampel uji swab didapati pada periode waktu tersebut. Jumlah penduduk di kota Wuhan sendiri mencapai 11 juta.

(ain/fey/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER