Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan memotong tunjangan kinerja daerah (TKD) aparatur sipil negara (
ASN) DKI Jakarta sebesar 25 persen. Dana hasil potongan itu dialihkan untuk anggaran bantuan sosial (bansos) bagi warga miskin dan rentan miskin terdampak wabah Virus Corona.
Namun demikian, dia memastikan pihaknya tak memangkas gaji ASN.
"TKD ASN Pemprov DKI Jakarta besarannya 25 persen direlokasi untuk mengamankan anggaran bansos, dan 25 persen berikutnya ditunda pemberiannya karena dialihkan untuk darurat penanganan Covid-19," kata Anies dalam pernyataan resminya yang disiarkan lewat akun resmi Pemprov DKI di Youtube, Jumat (29/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menjelaskan dalam pembahasan beberapa waktu lalu sempat ada usulan agar bantuan sosial seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan bantuan-bantuan lain dipangkas 50 persen. Tujuannya, agar TKD bagi semua ASN bisa dipertahankan.
Ia menyebut nilai pemotongan itu berkisar Rp2 triliun, atau sama dengan 25 persen anggaran TKD.
"Saya perlu tegaskan bahwa mereka yang prasejahtera itu, yang jumlahnya 1,2 juta orang, yang menerima bansos kita adalah orang-orang yang saat ini mengalami kesulitan ekonomi," kata Anies.
"Pilihannya adalah uang rakyat sebesar Rp2 triliun itu diterima oleh 63 ribu ASN atau diterima 1,2 juta rakyat prasejahtera di Jakarta. Kita pilih untuk memberikan Rp2 triliun itu bagi rakyat prasejahtera di Jakarta," lanjutnya.
Anies juga memastikan anggaran sebesar Rp4,8 triliun untuk rakyat prasejahtera tidak diubah. Selain itu, biaya menangani bencana yang semula hanya Rp188 miliar, sekarang menjadi Rp5 triliun.
"Ini adalah untuk penanganan kesehatan, dampak sosial ekonomi, bantuan-bantuan sosial yang terkait dengan Covid-19," ungkapnya.
(dmi/arh)
[Gambas:Video CNN]