Solo, CNN Indonesia -- Sebanyak lima Pegawai Negeri Sipil (
PNS) Kota Solo positif
virus corona (Covid-19). Empat kasus merupakan tenaga medis di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo.
Satu kasus lagi merupakan pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Solo terkonfirmasi terjangkit Covid-19. Temuan ini ditindaklanjuti dengan mengarantina lima pegawai berstatus PNS tersebut. Dinkes juga melakukan penelusuran orang-orang yang kontak dengan para positif Covid-19 tersebut.
Kepala Dinkes Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan sampel swab empat tenaga medis itu diambil saat peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Saat itu, puluhan tenaga medis dilatih teknik mengambil sampel swab untuk uji RT-PCR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka latihan saling mengambil sampel antar teman. Dari situ hasilnya positif. Kondisi mereka segar-bugar semua. Mereka pasti kaget karena mereka tidak ada gejala apa-apa," katanya, usai mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila melalui
video conference di Balaikota Solo, Senin (1/6).
Di pelatihan itu juga, Dinkes mengambil sampel swab Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo. Purnomo dipastikan tak terjangkit virus corona setelah hasil RT-PCR sampel swabnya dua kali dinyatakan negatif Covid-19.
Mengenai PNS Dinsos yang positif Covid-19, ia menerangkan hasil tes RT-PCR yang bersangkutan diambil sebagai tindak lanjut
rapid test yang reaktif Kamis 28 Mei lalu.
"Yang dari Dinsos ini juga kondisinya baik-baik saja. Jadi lima orang ini orang tanpa gejala (OTG). Malah bagus, artinya dalam tubuhnya ada imunitas," kata dia.
Pemerintah Kota Solo segera melakukan penelusuran kontak di lingkungan kerja lima PNS tersebut. Menurut Ning, sapaan akrab Wahyuningsih, ada 40-an PNS dan karyawan kontrak di lingkungan Pemkot Solo yang harus karantina mandiri. Mereka diketahui pernah kontak fisik atau bekerja satu kantor dengan lima PNS tersebut.
"Kita tidak tahu dia terpapar di mana. Bisa di tempat kerja, di tempat tinggal, atau saat belanja. Yang penting ini kita putus dulu rantai penularannya," kata dia.
Di samping itu, Pemkot Solo bakal menutup dua puskesmas (pustu) di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres dan dua pustu di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon. Penutupan tersebut setelah jumlah tenaga kesehatan berkurang karena harus karantina mandiri selama menunggu hasil tes PCR mereka.
"[Tenaga kesehatan] yang kontak saya minta karantina mandiri. Akibatnya kekuatan Dinkes berkurang. Makanya puskesmas tidak semua lini dibuka karena tenaga kesehatan harus kami realokasi," ucap Ning.
Bukan Warga Kota SoloTerpisah, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan lima PNS tersebut bukan merupakan warga Kota Solo. Dua di antaranya tinggal di Kabupaten Sukoharjo, dua di Kabupaten Karanganyar, dan satu orang tinggal di Klaten.
"Karena mereka bukan warga Solo, kita minta daerah yang bersangkutan untuk
contact tracing di rumah mereka masing-masing," kata dia.
Terpisah, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan lima ASN tersebut bukan merupakan warga Kota Solo. Dua di antaranya tinggal di Kabupaten Sukoharjo, dua di Kabupaten Karanganyar dan satu orang tinggal di Klaten.
"Karena mereka bukan warga Solo, kami minta daerah yang bersangkutan untuk
contact tracing di rumah mereka masing-masing," katanya.
Ia menambahkan Pemkot bakal menutup sementara empat puskesmas pembantu (Pustu). Dua Pustu di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon dan dua lainnya di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres.
"Kita akan lakukan penyemprotan disinfektan," tutur Rudy.
(syd/bac)
[Gambas:Video CNN]