Saat Wabah Corona, DMI Nilai Saf Salat Satu Meter Sudah Rapat

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jun 2020 02:23 WIB
Warga melaksanakan Salat Jumat perdana setelah kurang lebih dua bulan tidak melaksanakannya di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 29 Mei 2020. Ada sejumlah protokol kesehatan bagi jemaah yang hendak beribadah. CNNIndonesia/Safir Makki
Warga melaksanakan salat Jumat dengan menjaga jarak di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 29 Mei 2020. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni menjelaskan di saat situasi darurat seperti masa pandemi virus corona, jarak satu meter untuk saf salat sudah terbilang rapat. Menurutnya, hal itu bukan persoalan yang perlu diperdebatkan.

"Ini ada ancaman penularan Covid dengan jarak minimal satu meter, maka saf satu meter sudah rapat, kita seperti itu. Tapi kalau setengah meter lebih rapat lagi. Minimal kita satu meter," kata Imam saat melakukan konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (5/6).


Dia berpendapat kondisi saat ini berbeda dengan situasi normal sebelum virus corona mewabah. Saf salat di masa pandemi, kata Imam, tidak harus menempel badan antar-jemaah seperti biasanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini new normal, kita katakan begitu. Kebiasaan baru yang tidak terjadi pada kebiasaan sebelumnya," jelasnya.

Dia mengatakan seharusnya seluruh masjid sudah dibuka kembali. Asalkan, salat berjemaah dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Hanya saja, kata Imam, ada persoalan dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020 tentang panduan pelaksanaan kegiatan keagamaan di rumah ibadah selama masa kenormalan baru atau new normal.


"Pengurus masjid harus memberi tahu atau minta izin. Itu sebenarnya kendalanya mungkin persoalan administratif saya rasa," katanya.

Lagi pula kata dia, masjid dan jemaah juga masih diberi kebebasan memilih untuk menggelar salat berjamaah di masjid atau salat di rumah masing-masing dengan alasan masih berbahaya.

Dia mengatakan pembukaan rumah ibadah, khususnya masjid, sifatnya opsional dan bukan paksaan.

"Dibuka itu artinya kalau mau membuka semua, bisa tapi kayaknya masih ada juga sebagian yang masih, opsional ini kayaknya pengen juga salat di rumah karena masih bahaya. Tapi masjid saya yakin dibuka," kata dia.


Lagi pula saat ini, kata Imam, hampir semua masjid telah mengetahui protokol kesehatan di tengah pandemi corona. Misalnya salat berjarak, dengan saf atau jarak minimal satu meter. (tst/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER