Jakarta, CNN Indonesia -- Penambahan kasus positif virus corona (
Covid-19) di
DKI Jakarta pada awal Juni cenderung melandai. Sepanjang bulan ini, angka penambahan kasus harian relatif berada di angka puluhan.
Berdasarkan data pada laman resmi pemantauan corona Jakarta, pada 31 Mei 2020, kasus positif berjumlah mengalami penambahan 121 orang. Angka penambahan itu menurun pada 1 Juni 2020 yaitu 111 kasus.
Penambahan kasus positif harian kembali melandai pada 2 Juni 2020, yang mencatatkan penambahan kasus positif hanya 76 kala itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pada tanggal 3 Juni 2020 penambahan kasus positif di Jakarta kembali naik di angka 80. Angka tersebut kembali turun pada 4 Juni yang hanya mencatatkan penambahan 61 kasus.
Pada 5 Juni 2020, angka penambahan kasus di Jakarta kembali naik namun tak mencapai 100, yakni bertambah 84 kasus.
Secara kumulatif, hingga hari ini, jumlah positif corona di Jakarta secara total mencapai 7.684 kasus.
Dari jumlah tersebut sebanyak 2.751 dinyatakan telah sembuh, dan 532 lainnya meninggal dunia. Lebih lanjut, sebanyak 1.633 orang masih dirawat di rumah sakit, dan 2.768 menjalani isolasi mandiri.
Sementara itu, jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Jakarta sampai saat ini mencapai 19.821 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 19.821, dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11.784.
Sampai 4 Juni, Pemprov DKI telah melakukan pemeriksaan RT-PCR terhadap 164.905 sampel. Secara khusus, pada 4 Juni kemarin, telah dilakukan pemeriksaan terhadap 2.334 orang, dengan 1.771 di antaranya untuk menegakkan diagnosis baru.
Pemeriksaan masif secara selektif juga terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemiologis dan menurut kepadatan penduduk. Ada 58 Kelurahan terpilih yang dilakukan rapid test tersebut.
Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu, dan juga pada ibu hamil.
Total hingga hari ini, sebanyak 164.139 orang telah menjalani rapid test. Rinciannya sebanyak 6.000 orang dinyatakan reaktif dan 158.139 orang dinyatakan nonreaktif.
Jakarta sendiri saat ini telah memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Ciri dari PSBB transisi ini adalah pelonggaran terhadap aktivitas warga, dari mulai tempat usaha atau kantor hingga tempat ibadah dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Data Nasional 5 Juni, 6 Provinsi Tak Ada Penambahan Kasus CoronaSementara itu, data nasional per 5 Juni 2020, ada enam provinsi yang melaporkan ke pemerintah pusat tak ada penambahan kasus corona.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Ahmad Yurianto mengumumkan enam daerah itu adalah Provinsi Aceh, Provinsi Bengkulu, Provinsi Riau, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Provinsi Gorontalo.
"Ini sesuatu yang menggembirakan karena menggambarkan kondisi masyarakat yang sudah bisa menerapkan kriteria aman dari Covid-19," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Jumat (5/6).
Selain itu, kata Yuri, ada beberapa provinsi yang melaporkan pertambahan kasus tak lebih dari 10 pasien. Mereka adalah Provinsi Bangka Belitung dan Sulawesi Utara melaporkan 9 kasus, Sulawesi Tengah 7 kasus, Sulawesi Tenggara 5 kasus, Kepulauan Riau 4 kasus, dan Kalimantan Barat 3 kasus.
Provinsi yang melaporkan pertambahan 2 kasus baru yaitu Kalimantan Utara, Jambi dan Papua Barat.
Sementara provinsi yang melaporkan pertambahan 1 kasus baru yaitu DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, dan Maluku Utara.
Meski tidak terjadi pertambahan kasus di beberapa daerah, Yuri menegaskan tetap berupaya meningkatkan kapasitas tes Covid-19.
"Target 20 ribu sehari harus kita kejar," imbuhnya.
Sementara berdasarkan data nasional update per 5 Juni 2020, angka kasus kumulatif positif Covid-19 sebesar 29.521 orang. Pasien sembuh sebanyak 4.993 dan pasien kasus meninggal dunia berjumlah 1.770.
(dmi, mln/kid)
[Gambas:Video CNN]