Jakarta, CNN Indonesia -- Jawa Timur kembali tercatat sebagai provinsi dengan pertambahan kasus positif
virus corona (Covid-19) harian terbanyak. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat ada 365 kasus baru di
Jatim pada Senin (8/6).
Di bawah Jatim, ada Sulawesi Selatan yang tercatat memiliki 110 kasus baru. Kemudian ada DKI Jakarta dengan 89 kasus baru, sedangkan Kalimantan Selatan memiliki 62 kasus baru.
Dengan tambahan kasus baru hari ini, telah ada 6.313 kasus positif corona di Jatim. Provinsi itu kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus corona paling banyak kedua di bawah DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs infocovid19.jatimprov.go.id melansir ada 5.940 kasus positif corona hingga Minggu (7/6) pukul 18.19 WIB.
Pada Sabtu (6/8), Jatim sempat memecahkan rekor tertinggi kasus harian positif Covid-19 dengan angka 288 mengalahkan DKI Jakarta. Pada Minggu, angka itu sempat menurun menjadi 113 kasus. Jatim juga pernah menyentuh angka 244 kasus baru dalam sehari.
Di DKI Jakarta sendiri sebagai episentrum dan daerah dengan jumlah kasus terbanyak (8.121), tambahan kasus baru harian tertinggi adalah 223 kasus pada 16 April lalu.
Kota Surabaya sendiri menjadi daerah penyumbang kasus positif terbanyak di Jatim dengan 3.124 kasus.
Pada peta persebaran di situs itu, Surabaya tergambar dengan warna hitam. Kota Surabaya juga tercatat masih memiliki 3.321 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 3.911 orang dalam pemantauan (ODP).
Sementara di dua daerah lainnya di Surabaya Raya, Sidoarjo dan Gresik berstatus zona merah tua. Di Sidoarjo ada 755 kasus, sedangkan di Gresik ada 214 kasus.
Pertambahan kasus di Jatim, khususnya Surabaya, menjadi sorotan nasional. Sebab beberapa kali daerah ini mencatat lonjakan tajam pertambahan kasus corona.
Pada Rabu (27/5), Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dr Joni Wahyuhadi mengkhawatirkan Surabaya bisa menjadi Wuhan baru jika kasus corona tak terkendali.
"65 persen Covid-19 ada di Surabaya Raya, ini tidak main-main kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni, di Surabaya, Rabu (27/5).
Presiden Joko Widodo juga memberi perhatian khusus terhadap Jatim. Dia meminta Gugus Tugas, TNI, dan Polri fokus menekan laju kasus corona di tiga provinsi, yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Badan Intelijen Negara (BIN) terjun langsung menggelar tes masif di Jatim. Sejak 29 Mei hingga 5 Juni, BIN menggelar 15 kali rapid test massal di Surabaya dan satu kali di Sidoarjo.
Meski menjadi episentrum baru corona, tiga kepala daerah Surabaya Raya kompak menolak kelanjutan PSBB. Penerapan PSBB di tiga daerah itu habis per hari ini, Senin (8/6).
Keputusan itu dibuat usai rapat evaluasi PSBB III pada Minggu (7/6) malam hingga dini hari tadi. Namun keputusan akhir terkait nasib perpanjangan PSBB ada di tangan Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa. Khofifah akan mengumumkannya malam ini.
(dhf/bac)
[Gambas:Video CNN]