Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah pasien di Indonesia yang dinyatakan
sembuh dari
Covid-19, per Rabu (10/6) ini, sebanyak 715 orang. Angka ini tercatat sebagai penambahan harian tertinggi untuk kasus kesembuhan, sejak pertama kali diumumkan 11 Maret lalu.
Angka tersebut menambah total kasus sembuh di Indonesia menjadi 12.129 kasus atau 35,3 persen dari total kasus terkonfirmasi.
DKI Jakarta menyumbang kasus kesembuhan tertinggi hari ini dengan angka 146 kasus. Daerah lain yang turut menyumbang kasus kesembuhan signifikan antara lain Jawa Tengah (118), Jawa Timur (97), dan Nusa Tenggara Barat (79).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu ada enam provinsi yang hari ini tidak menyumbang kasus kesembuhan yakni Aceh, Jambi, Riau, Maluku, Papua, dan Sulawesi Barat.
"15 provinsi melaporkan kenaikan di bawah 10, dan 6 provinsi tidak melaporkan kenaikan. Ini kabar gembira bagi kita bahwa daerah-daerah lainnya sudah bisa dikendalikan dengan baik," ujar juru bicara penanganan wabah corona Achmad Yurianto di Jakarta.
Kasus kesembuhan harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 7 Juni lalu. Saat itu angka kesembuhan harian sebanyak 591 kasus. Lalu, pada 5 Juni tercatat 551 kasus kesembuhan dan pada 30 Mei dengan 523 kasus kesembuhan.
Adapun angka kesembuhan harian terendah tercatat pada 16 dan 20 Mei, masing-masing 108 kasus.
Untuk kasus kematian pada hari ini mengalami penurunan pada angka 36 kasus. Namun angka konfirmasi positif tetap tinggi. Bahkan mencatatkan rekor harian tertinggi dengan 1.241 kasus. Dengan penambahan itu total kasus positif Indonesia sebanyak 34.316 orang.
Sepanjang Mei 2020 jumlah kasus positif Covid-19 telah menunjukkan peningkatan signifikan. Terhitung sejak 1 sampai 31 Mei, jumlah kasus positif mencapai 16.355 orang.
Angka tersebut meningkat dua kali lipat ketimbang April 2020. Pada kurun waktu 1 sampai 30 April, kasus positif virus corona sebanyak 8.590 kasus.
Sementara itu pada Maret 2020, jumlah kumulatif kasus positif virus corona baru menyentuh angka 1.528 kasus.
Penambahan signifikan selama Mei disinyalir salah satunya karena pemerintah semakin memperbanyak pengujian dan pemeriksaan sampel.
"Secara keseluruhan kita masih meningkat angkanya, tapi beberapa provinsi sudah dalam kondisi stabil," ujar Yurianto.
(wis/mln/wis)
[Gambas:Video CNN]