Pasien Positif Corona Melonjak Jadi 680 Orang di Sumut

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 01:31 WIB
Petugas medis mengambil sampel lendir dari seorang pedagang saat tes swab di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Rabu (20/5/2020). Pemkot Padang melakukan tes swab terhadap pedagang dan orang-orang yang terkait di pasar itu dengan target 1.000 orang, untuk memutus penyebaran COVID-19 di klaster Pasar Raya tersebut. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasien Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) yang diisolasi di rumah sakit naik menjadi 680 orang berdasarkan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction). Padahal sebelumnya pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona tercatat 635 orang.

"Artinya ada penambahan 45 kasus positif corona hari ini. Ini menunjukkan jumlah orang yang terpapar Covid-19 terus naik," kata Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, dr Whiko Irwan, Kamis (11/6).

Whiko menjelaskan untuk pasien yang meninggal dunia tercatat sebanyak 57 orang dan pasien yang sembuh dari Covid-19 ada 204 orang. Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 142 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 413 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap harinya penderita Covid-19 terus bertambah. Kami tetap ingatkan masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan di antaranya mencuci tangan pakai sabun, mengenakan masker jika bepergian dan menjara jarak hingga menghindari kerumunan. Hanya dengan begitu, maka penularan corona setidaknya bisa diminimalisir," tegasnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut siap melaksanakan arahan Pemerintah Pusat mengenai tatanan baru atau New Normal di tengah pandemi Covid-19.

"Sumut saat ini sedang mengumpulkan masukan dari masyarakat dan ahli mengenai apa yang cocok dilakukan saat menuju normal baru. Nantinya pimpinan akan menentukan seperti apa normal baru yang diinginkan. Sehingga daerah dalam menetapkan new normal itu berdasarkan data dan fakta," ujar Alwi. (fnr/age)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER