Pedagang Menolak, Pemkot Palangkaraya Gagal Tutup Pasar Besar

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 16:27 WIB
Sejumlah warga memadati area gerbang masuk ke Pasar Induk Rau di Serang, Banten, Jumat (22/5/2020). Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Lilik Kurniawan mengatakan pemerintah saat ini tengah memikirkan upaya untuk menyelamatkan perekonomian, namun kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar tetap diperlukan dan semua warga harus disiplin mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak serta mengenakan masker saat di tempat umum agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 dan Indonesia bisa terhindar dari ancaman COVID-19 gelombang II. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.
Ilustrasi pasar tradisional (ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah gagal menutup Pasar Besar selama 3 hari pada 12-14 Juni meski ada 75 pedagang positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Penutupan gagal dilakukan lantaran pedagang menolak.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Palangkaraya Emi Abriyani mengaku kecewa dengan polah para pedagang. Ia menilai masih ada pihak yang belum memahami betul bagaimana upaya Pemkot Palangkaraya dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona di Pasar Besar.

"Apa yang telah dilakukan Pemerintah Kota Palangkaraya dalam hal ini sosialisasi terus menerus kok, sepertinya tidak diindahkan, jadi sepertinya sia-sia," tutur Emi mengutip dari siaran CNNIndonesia TV, Jumat (12/6).
Padahal, empat orang yang terdiri dari dua pedagang dan dua pengunjung telah dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi covid-19. Ia khawatir, Pasar Besar akan menjadi klaster penyebaran masif yang mampu memakan banyak korban.

Ketua Pengurus Pasar Besar Kota Palangkaraya Hamidan menyebut Pasar Besar tidak jadi ditutup setelah Pemkot Palangkaraya, pengurus pasar serta para pedagang bertukar pendapat. Kesepakatan lalu tercapai bahwa pasar tidak akan ditutup selama 3 hari pada 12-14 Juni

"Setelah komunikasi ini, jadi tidak ada lagi yang namanya penutupan pasar, yang ada bahasanya kami pedagang dan pengurus juga dari pemerintah bersatu membersihkan pasar," kata Hamidan.
Pasar, kata Hamidan, hanya ditutup sementara pada Minggu (14/6) untuk disemprot disinfektan. Semua pedagang sudah sepakat tutup sementara untuk satu hari.

"Kami sepakat artinya penyemprotan yang direncanakan oleh Pemerintah, didukung oleh semua pedagang yang ada di Pasar," sambungnya.

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) turut merilis sebuah data. Data tersebut menunjukkan hingga Rabu (10/6), sebanyak 439 pedagang pasar tradisional di Indonesia terjangkit virus corona. Dari angka itu, 27 orang dinyatakan meninggal dunia.
(khr/bmw/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER