Bandung, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengoperasikan laboratorium berjalan demi mengejar target 300 ribu tes
virus corona (Covid-19) di Jabar.
Lab berjalan dioperasikan melalui kendaraan yang dilengkapi Bio Safety Level 3 (BSL3).
"Kehadiran mobile laboratorium BSL3 ini memberikan harapan besar. Kita mengejar angka 300 ribu pengetesan masif, mudah-mudahan dengan mobil ini juga bisa bisa kita kejar targetnya," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam acara serah terima di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jumat (12/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil, panggilan akrabnya, lebih jauh menjelaskan, tes Covid-19 intensif dilakukan Pemerintah Provinsi Jabar. Semua metode tes dilakukan dari rapid test maupun swab test (tes usap) dengan teknik reaksi rantai polymerase (PCR).
Dalam pengetesan Covid-19 secara masif, Pemprov Jabar merujuk pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk Jabar. Hingga kini, Pemprov Jabar sudah melakukan tes sekitar 200.000 warga. Rinciannya, 140 ribu rapid test dan 60 ribu tes swab.
Menurut Emil, laboratorium BSL3 bergerak pertama di Indonesia itu mampu mengetes 400 spesimen per hari. Selain itu, mobil lab ini menjadi bio safety level 3 pertama di Indonesia.
"Mobil ini mengambil tes di lokasi yang ditentukan dan diprosesnya di sini, sehingga bisa langsung diumumkan oleh manajemen dari mobil BSL3 ini," katanya.
Dengan kegunaan mobil lab BSL3 ini, Emil menerangkan, rasio tes Jawa Barat akan meningkat pesat.
"Dan, kami akan mengejar zona-zona merah, zona-zona hitam yang sekarang ada di level desa-desa manajemennya," ucap Emil.
Mantan Wali Kota Bandung ini juga menyebutkan Pemprov Jabar berencana membuat mobil lab sejenis untuk menjangkau daerah di Jabar. Harga satu mobil lab tersebut berkisar Rp6-7 miliar.
"Komitmen Jawa Barat menjaga keterkendalian Covid-19. Dan, kami ucapkan terimakasih kepada Bio Farma yang sudah berinisiatif dan berinovatif, kemudian juga terimakasih kepada Unpad yang nanti akan melaksanakan secara teknis," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Penelitian dan Pengembangan I PT Bio Farma (Persero) Sri Harsyi Teteki menuturkan, mobil lab ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Bio Farma untuk meningkatkan kapasitas pelayanan deteksi Covid-19.
"Mobile BSL3 ini merupakan satu miniatur kerja yang ada di Bio Farma yang memiliki standar mutu pelayanan utuh untuk global berdasarkan WHO. Dengan demikian, kita berharap ilmu dan kompetensi yang dimiliki oleh SDM dari Bio Farma ini betul-betul nyata bisa lebih mendekatkan dalam pelayanan kepada masyarakat," kata Sri.
Rektor Unpad Rina Indiastuti menjelaskan, peminjaman mobile lab BSL3 bertujuan meningkatkan kapasitas deteksi Covid-19. Sampai saat ini, dia menambah, Unpad telah melayani pemeriksaan deteksi virus corona menggunakan Lab BSL2 di RSP Eyckman dan Lab BSL3 di Jatinangor.
Tambahan lab bergerak BSL3 dari PT Bio Farma ini bisa mendongkrak kapasitas pemeriksaan mencapai 1.500 per hari jika sampel dan Bahan Habis Pakai (BHP) siap dan tersedia.
"Ini adalah bagian dari komitmen Unpad untuk memberikan semua sumber daya yang ada, baik fasilitas lab atau sumber daya manusia, untuk melakukan deteksi Covid-19 agar negara kita, khususnya Jawa Barat, bisa segera terkurangi tingkat Covid-19," kata Rina.
Rina menambahkan, pelayanan di RSP Fakultas Kedokteran Unpad di Jalan Eyckman Kota Bandung akan didedikasikan untuk melayani masyarakat di daerah Priangan. Sementara lab BSL3 Jatinangor untuk menerima sampel dari daerah Priangan Timur.
Keberadaan mobile lab di RSP Eyckman ini pun akan mendukung kemudahan akses, kecepatan pelayanan pemeriksaan, sekaligus memperluas layanan dengan menerima lebih banyak sampel dari berbagai daerah.
(hyg/bac)
[Gambas:Video CNN]