Korban Laka Lantas Tularkan Corona, IGD RSUD Cilegon Ditutup

CNN Indonesia
Minggu, 14 Jun 2020 00:53 WIB
Petugas medis dari Rumah Sunat dr Mahdian menjelaskan prosedur khitan di rumah pasien di Gaga, Ciledug, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (8/5/2020). Selama masa pandemi COVID-19 penyedia layanan khitan tersebut melakukan praktik langsung ke rumah pasien dengan menggunakan standar alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona. ziel 8thn, siswa kelas 2 sd, orang tua awalnya sempet ragu dengan keinginan anak untuk sunat dimasa pandemi corona. sehingga rencana awal setelah lebaran dengan pikiran wabah telah usai, tapi melihat penyebaran penyakit covid-19 makin panjang akhirny makin parah keluarga mempercepat jadwal, setelah sebelumnya menanyakan prosedur dan keamanan. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Ilustrasi petugas medis dengan APD. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Serang, CNN Indonesia -- Korban kecelakaan lalu lintas (lantas) yang ternyata positif virus corona (Covid-19) telah menularkan ke dua orang tenaga medis di RSUD dr Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang, Banten.

Korban kecelakaan itu sudah dibawa ke RSUD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang pada 28 Mei 2020 lalu.

"Kronologisnya ada pasien yang tidak jujur pada saat dilakukan anamnesa (pemeriksaan) oleh petugas IGD umum, karena pasien datang dengan keadaan kecelakaan lalulintas, masuk IGD," kata Humas RSDP Serang, Anam, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Sabtu (13/06/2020)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anam bercerita korban kecelakaan yang selamat itu sudah mengikuti hasil rapid test kemudian hasilnya reaktif.  Akibatnya, dua tenaga medis RSDP Serang harus menjalani karantina. 

"Sekarang nakes (tenaga kesehatan) nya satu di isolasi mandiri dan satu lagi isolasi di rumah sakit. Mungkin memang pasien ini sudah di rapid positif dan menunggu hasil swab," jelasnya.

Sedangkan di Kota Cilegon, ruangan IGD di RSUD nya ditutup selama dua hari, terhitung sejak hari ini, Sabtu 13 Juni 2020 dan baru dibuka kembali pada Senin, 15 Juni 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSUD Cilegon, Meisuri, mengaku penutupan IGD berdasarkan Surat keputusan menteri kesehatan nomor HK. 01. 07/Menkes/328/2020. Ia pun menegaskan tidak ada kaitannya dengan 23 tenaga medisnya yang dinyatakan positif covid-19 sejak Kamis, 11 Juni 2020 yang berjumlah 12 orang dan pada Jumat, 12 Juni 2020 nya bertambah lagi 11 orang.

"(IGD ditutup berdasarkan) Surat keputusan Menkes. Tidak semua pelayanan (ditutup). Hanya kita sedang menstrerilkan IGD," kata Plt Dirut RSUD Cilegon, Meisuri, melalui pesan singkatnya, Sabtu (13/06/2020).

Dalam surat bernomor 445/0170/Yanmed tentang Sterilisasi IGD terdapat dua poin pengumuman, yakni :

1) IGD RSUD Kota Cilegon akan dilakukan sterilisasi selama 2x24 jam terhitung Sabtu, 13 Juni 2029 pukil 14.00 wib.

2) Sementara waktu IGD tidak melakukan pelayanan dan akan buka kembali pada Senin, 15 Juni 2020 pukul 15.00 wib. Setelah semuanya dipastikan aman.

Surat itu ditandatangani Plt Dirut RSUD Cilegon dr. Meisuri, pada hari ini, Sabtu 13 Juni 2020.  (ynd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER