
Atasi Macet Dalih Polisi Singkirkan Pembatas Jalur Sepeda
Tim, CNN Indonesia | Senin, 15/06/2020 20:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo angkat suara soal tindakan aparat menyingkirkan cone yang dijadikan pembatas jalur sepeda dengan jalur kendaraan bermotor.
Penyingkaran cone pembatas itu terekam dalam video dan foto yang beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @b2w_indonesia.
Sambodo menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Senin (15/6) pagi di ruas Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Aparat kepolisian dan TNI menyingkirkan cone pembatas jalur sepeda karena arus lalu lintas kendaraan bermotor padat.
"Jadi hari Senin kan arusnya memang padat, kalau hari Minggu mereka buat dua lajur enggak apa karena arusnya kan kecil, tapi kalau hari Senin diambil dua lajur untuk sepeda, tinggal dua lajur untuk pengendara lainnya itu tidak cukup untuk kendaraan," tutur Sambodo, Senin (15/6).
Menurut Sambodo, jika cone pembatas itu tidak disingkirkan maka bisa berpotensi menimbulkan kemacetan. Apalagi, saat ini aturan ganjil genap masih belum diterapkan.
Atas dasar itu, kata Sambodo, kepolisian mengambil diskresi dengan menyingkarkan cone tersebut agar ruas untuk memperluas lajur dan menambah kapasitas jalan untuk pengendara.
"Di hari Senin, volume arus lalu lintas besar, apalagi tidak ada ganjil genap, sehingga oleh petugas diskresi agak dipinggirkan," ujarnya.
Meski cone pembatas disingkirkan, lanjut Sambodo, jalur sepeda di ruas Jalan Sudirman-Thamrin tetap tersedia. Sebab, di ruas jalan tersebut memang telah disediakan jalur khusus untuk sepeda.
"Kan lajur sepeda ada di situ, ya sudah pakai lajur sepeda itu karena yang lainnya hari Senin ini kan arusnya padat," ucap Sambodo.
Dalam unggahan di akun Instagram @b2w_indonesia, memperlihatkan foto dan video saat personel kepolisian dan TNI menyingkarkan cone pembatas tersebut.
"Mohon maaf, kami tak mampu lagi mesthi menulis seperti apa, betul kata ketua bike 2 work indonesia, om poetoet @om_ndlahom: Sadar atau tidak bahwa banyak pemangku kebijakan terkait perkotaan di negara ini menjebak warganya untuk menikmati POLUSI UDARA, KEMACETAN dan TINGGINYA ANGKA KECELAKAAN LALU LINTAS serta berbagai persoalan kota lainnya!!" demikian keterangan dalam unggahan tersebut. (dis/pmg)
[Gambas:Video CNN]
Penyingkaran cone pembatas itu terekam dalam video dan foto yang beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @b2w_indonesia.
Sambodo menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Senin (15/6) pagi di ruas Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Aparat kepolisian dan TNI menyingkirkan cone pembatas jalur sepeda karena arus lalu lintas kendaraan bermotor padat.
"Jadi hari Senin kan arusnya memang padat, kalau hari Minggu mereka buat dua lajur enggak apa karena arusnya kan kecil, tapi kalau hari Senin diambil dua lajur untuk sepeda, tinggal dua lajur untuk pengendara lainnya itu tidak cukup untuk kendaraan," tutur Sambodo, Senin (15/6).
Menurut Sambodo, jika cone pembatas itu tidak disingkirkan maka bisa berpotensi menimbulkan kemacetan. Apalagi, saat ini aturan ganjil genap masih belum diterapkan.
Lihat juga:Manfaat Bersepeda di Tengah WFH dan PSBB |
Atas dasar itu, kata Sambodo, kepolisian mengambil diskresi dengan menyingkarkan cone tersebut agar ruas untuk memperluas lajur dan menambah kapasitas jalan untuk pengendara.
"Di hari Senin, volume arus lalu lintas besar, apalagi tidak ada ganjil genap, sehingga oleh petugas diskresi agak dipinggirkan," ujarnya.
Meski cone pembatas disingkirkan, lanjut Sambodo, jalur sepeda di ruas Jalan Sudirman-Thamrin tetap tersedia. Sebab, di ruas jalan tersebut memang telah disediakan jalur khusus untuk sepeda.
"Kan lajur sepeda ada di situ, ya sudah pakai lajur sepeda itu karena yang lainnya hari Senin ini kan arusnya padat," ucap Sambodo.
Dalam unggahan di akun Instagram @b2w_indonesia, memperlihatkan foto dan video saat personel kepolisian dan TNI menyingkarkan cone pembatas tersebut.
"Mohon maaf, kami tak mampu lagi mesthi menulis seperti apa, betul kata ketua bike 2 work indonesia, om poetoet @om_ndlahom: Sadar atau tidak bahwa banyak pemangku kebijakan terkait perkotaan di negara ini menjebak warganya untuk menikmati POLUSI UDARA, KEMACETAN dan TINGGINYA ANGKA KECELAKAAN LALU LINTAS serta berbagai persoalan kota lainnya!!" demikian keterangan dalam unggahan tersebut. (dis/pmg)
[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

BNN Tembak Mati Bandar Narkoba, 89 Kg Sabu Disita
Nasional • 1 jam yang lalu
Bareskrim Selidiki Pria Mengaku Nabi ke-26 Jozeph Paul Zhang
Nasional 4 jam yang lalu
Jozeph Paul Zhang Tak di Indonesia, Polri Gandeng Interpol
Nasional 3 jam yang lalu