Ragam Kritik untuk Nadiem soal Buka Sekolah di Tengah Corona

CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2020 06:16 WIB
Seorang anak menyimak pembelajaran yang disiarkan melalui Televisi Republik Indonesia (TVRI) di Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan 720 episode untuk penayangan Belajar dari Rumah selama 90 hari untuk PAUD hingga SMA melalui TVRI. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/hp.
Seorang anak menyimak pembelajaran yang disiarkan melalui TVRI, Pamekasan, Jawa Timur, 13 April 2020. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Mengenai polemik sekolah di tengah Covid-19 ini, sejumlah orang tua dan siswa memberikan reaksi beragam.

Devi salah satu orang tua siswa menganggap kebijakan terkait pembukaan kembali sekolah di zona hijau hasil rekomendasi dari Pemda atau Gugus Tugas Penanganan Covid-19 adalah hal yang tidak tegas.

"Itu enggak tegas namanya. Kalau mau buka ya buka, tutup ya tutup," ujar dia saat ditemui di kediamannya, Senin (15/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebijakan begitu kayak coba-coba. Jangan dilempar ke masyarakat, nanti bikin bingung," imbuhnya.

Lebih lanjut ia pun bertanya-tanya apakah Kemendikbud selaku pembuat kebijakan memiliki dasar keyakinan andai sekolah di zona hijau dibuka itu memiliki risiko kecil bakal terjadi penularan antarwarga sekolah.

"Apakah dia (Nadiem) bisa menjamin bahwa sekolah yang buka di zona hijau itu aman dari covid. Siswa kan enggak semua dari satu wilayah yang sama," lanjut ibu beranak tiga tersebut.

Ditanya mengenai pilihan boleh tak ikut KBM tatap muka jika orang tua tak mengizinkan, Devi menjawab peluangnya mengambil opsi tersebut. Meskipun, di satu sisi, dia sebenarnya mengakui sistem PJJ saat ini tak efektif karena longgarnya waktu belajar anak.

Sementara itu, salah satu orang tua asal Kota Batam, Kepulauan Riau, Susilawati, mengatakan keputusan pemerintah untuk membuka sekolah di zona hijau sudah tepat.

"Kalau belum aman, mending jangan masuk dulu, saya juga enggak izinin, kalau memang udah pasti aman, boleh lah dibuka lagi," kata Susilawati saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (15/6).

Selama pandemi ini, ia mengaku sangat membatasi aktivitas anaknya di luar rumah, karena di lingkungannya banyak terdapat kasus positif corona.

"Ini keluar mau main aja enggak boleh, sampai nangis anaknya," ucap dia.

Menurutnya, selama ini, yang menjadi kendala dalam PJJ adalah akses daring di rumahnya, di mana hanya ada satu ponsel pintar sementara buah hatinya ada dua yakni usia SD dan SMP.

"Misalnya ada tugas dari guru, itu harus difoto, nah handphone-nya harus gantian memakainya," ucap dia.

Anggota Palang Merah Indonesia menyemprotkan desinfektan dalam upaya menahan penyebaran virus corona di dalam ruang kelas di SMPN 139 dan SDN Malaka Jaya 04 Pagi. Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)Anggota PMI menyemprotkan desinfektan dalam upaya menahan penyebaran virus corona di dalam ruang kelas di SMPN 139 dan SDN Malaka Jaya 04 Pagi, Jakarta, 9 Juni 2020. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Salah seorang siswa SMA di Kota Bandung, Jawa Barat, Jemmy mengaku takut, jika sekolah di daerah-daerah kasus yang banyak ditemukan corona masih dibuka.

"Kalau yang buka di zona hijau ya enggak apa-apa menurut saya," kata dia saat dihubungi.

Hal yang membuatnya ingin bisa segera masuk sekolah karena kendala yang dihadapinya dari mulai biaya kuota hingga efektivitas selama masa pembelajaran jarak jauh.

"Kan pakai google meet, saya kadang kurang ngerti penjelasannya," keluhnya.

Hal senada juga diungkapkan Dhea, siswi SMA di Tanggerang Selatan. Ia ingin segera kembali belajar ke sekolah meski masih ada beberapa pasien corona di daerahnya.

"Pengen [masuk sekolah]. Karena kan tahu nih kemaren Banten [kasus positif] dikit, berarti seluruhnya kan, tinggal sembilan," ujarnya melalui pesan singkat.

Ia pun mengaku siap bilamana sekolah kembali dibuka. Beberapa hal seperti memakai masker, dan membawa sabun ke sekolah bila kembali dibuka pun akan dilakukannya. (mln, ndn, yoa/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER