Guru Diminta Atur Jadwal Murid yang Tak Dizinkan Ortu Sekolah

CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2020 01:25 WIB
Dua murid sekolah dasar mengikuti proses belajar di rumah melalui siaran televisi akibat pandemi COVID-19 di Perum Widya Asri, di Serang, Banten, Selasa (14/4/2020). Mereka mengaku lebih bisa mengikuti siaran belajar di televisi karena lebih komunikatif dan sinyalnya lebih stabil dibanding melalui media internet. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.
Ilustrasi. Belajar di rumah. (ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginstruksikan sekolah mengatur metode belajar siswa yang tak boleh belajar tatap muka di tengah pandemi covid-19 atau corona.

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan sekolah tidak boleh memaksa siswa masuk jika orang tuanya tidak berkenan anak belajar tatap muka.

"Guru akan membagi, mengidentifikasi mana [siswa] yang belajar di rumah dan di sekolah," tutur Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan Chatarina Muliana Girsang melalui konferensi video, Selasa (16/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah diidentifikasi jumlah siswa yang belajar di rumah dan di sekolah, ia mengatakan guru bisa memberi tugas kepada siswa yang belajar di rumah. Dan mengajar siswa yang sudah belajar tatap muka.
Ia pun mengaku hal ini merupakan anomali pendidikan. Namun langkah ini menurutnya perlu dilakukan untuk memastikan pendidikan tetap berjalan di tengah pandemi.

Lebih lanjut Chatarina menjanjikan pihaknya bakal terus mengevaluasi jalannya pembelajaran tatap muka di tengah pandemi. Pengawasan terhadap sekolah yang dibuka, katanya, juga bakal ditingkatkan.

"Kalau misalkan pada minggu pertama pembelajaran tatap muka, ternyata berdasarkan hasil kajian kedua, ketiga ada peningkatan [kasus di wilayah tersebut] langsung ditutup pembelajaran tatap muka," tambahnya.

Sebelumnya Mendikbud Nadiem Makarim mengizinkan sekolah di zona hijau dibuka di tengah pandemi. Namun ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi, seperti dapat izin pemda dan komite sekolah, serta memenuhi protokol kesehatan.
Ketika sudah dibuka, sekolah juga tidak bisa memaksa siswa masuk jika orang tuanya tidak menghendaki. Artinya orang tua bisa meminta anaknya belajar di rumah.

Hal ini dinilai tidak efektif bagi beberapa pihak. Federasi Serikat Guru Indonesia menilai ini bakal memunculkan kendala bagi sekolah dengan jumlah guru yang terbatas.

"Pertanyaannya jumlah guru terbatas. Kemudian berarti di satu sekolah ada tiga metode pembelajaran. Tatap muka, itupun bagi shift. Tapi di sisi lain guru juga harus [mengajar] daring atau datang ke rumah," tuturnya melalui konferensi video. (ain/fey/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER