Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo untuk menarik uang komitmen atau
commitment fee penyelenggaraan
Formula E di Jakarta terkait pandemi Covid-19.
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan perundingan kembali atas perjanjian kerja sama dengan organisasi otomobil internasional (FIA) perlu dilakukan karena Pemprov DKI masih sangat membutuhkan anggaran untuk penanganan wabah Virus Corona.
"Secara logika itu ada yang namanya force majeure, dan ini
force majeure tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia juga dilakukan
force majeur dengan Covid-19," kata Iman, seperti dikutip dari situs resmi DPRD DKI Jakarta, Selasa (16/6) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya pasal-pasal
force majeure itulah yang bisa kita masuk untuk menarik uang (
commitment fee) itu kembali," imbuhnya.
Pemprov DKI, dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga (Dispora), telah membayarkan
commitment fee untuk Formula E sebesar Rp560 miliar.
Komisi E menilai besaran dana tersebut sebetulnya bisa sangat membantu dalam penanganan dan pemulihan ekonomi akibat dampak dari pandemi virus corona.
Anggota Komisi E Merry Hotma mengatakan penarikan commitment fee Formula E nantinya akan bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
"[Persepsi soal] peluang [penarikan dana] antara eksekutif juga harus sama. Kalau hanya kami anggota dewan yang menginginkan dana itu kembali, kita malah jadi
head-to-head," ujar Merry.
 Pemprov DKI sempat menguji coba pengaspalan di Monas untuk gelaran Formula E. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono) |
"Makanya kita mau ada kesamaan persepsi, termasuk penarikan dana (
commitment fee) ini," lanjut dia.
Kepala Dispora DKI Achmad Firdaus mengatakan pihaknya akan mempelajari kembali pasal-pasal yang akan dijadikan bahan negosiasi dengan pihak penyelenggara Formula E, khususnya mengenai klausul force majeure.
"Jadi kami harus melihat dari MoU yang sudah ada antara Jakpro dengan penyelenggara. Apakah peluang itu ada dalam keadaan
force majeure seperti ini, jadi kita hanya kembali dari isi MoU-nya itu," ujar Firdaus.
Sementara itu Direktur Operasional PT Jakpro Muhammad Taufiqurrahman mengatakan terus mengupayakan negosiasi ulang untuk penarikan dana
commitment fee. Menurut dia, kedua pihak sejauh ini hanya merelokasi dana tersebut untuk kegiatan tur balapan di musim 2021/2022.
Menurut Taufiqurrahman, pihaknya sudah menerima surat resmi dari FIA soal penundaan Formula E, tidak hanya di Indonesia. Namun, pihak FIA kata dia, menyetujui bahwa
commitment fee yang sudah dibayarkan tahun ini ditransfer ke tahun 2021.
"Mereka sudah setuju bahwa
commitment fee yang sudah dibayarkan tahun ini ditransfer ke 2021 dan ini sedang dalam proses Formula E bernegosiasi dengan FIA untuk memasukkan jadwal 2021, jadi ini tetap confirm dan dalam satu dua bulan ini akan ada announcement khusus dari Formula E dan FIA," tuturnya.
(dmi/arh)
[Gambas:Video CNN]