Gugus Tugas Akan Izinkan Wisata Gunung

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 01:51 WIB
Sejumlah pendaki mendirikan tenda dome di ketinggian 1100 di atas permukaan laut (DPL) di Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (31/12). Menurut data dari pos penjagaan pendakian Gunung Marapi sampai Sabtu (31/12) sore, masyarakat yang mendaki gunung sebanyak 5000 orang untuk menyambut pergantian tahun. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/foc/16.
Ilustrasi warga penikmat wisata gunung. (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk membuka sejumlah destinasi pariwisata yang dinilai berisiko rendah dalam penularan virus corona (Covid-19).

Doni menyebut destinasi yang akan dibuka terlebih dulu adalah yang tidak berpotensi menimbulkan kerumunan, seperti wisata alam.

"Daerah yang sudah disiapkan ada banyak, terutama daerah-daerah pegunungan dan juga taman nasional," kata Doni dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI secara virtual, Rabu (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doni tak menyebut kapan waktu pembukaan pariwisata berisiko rendah. Namun ia menegaskan pembukaan harus dilakukan secara hati-hati dan atas izin pemerintah daerah.

Ia menegaskan para pengelola destinasi wisata harus mengantongi izin dari pemda. Selain itu, Gugus Tugas berharap pemda bisa menyediakan tes PCR di pelabuhan dan bandara untuk memastikan wisatawan yang datang tidak sedang mengidap corona.

"Kami yakin dengan kehati-hatian akan dapat memberikan kepercayaan kepada banyak orang, baik dari dalam maupun luar negeri. Pada akhirnya nanti memilih tujuan wisata yang selama ini menjadi harapan banyak pihak," tuturnya.

Sementara itu, Gugus Tugas belum akan membolehkan pariwisata berisiko tinggi untuk buka dalam waktu dekat. Dia tak merinci wisata apa saja yang masuk dalam kategori ini.

Namun Doni mencontohkan dua destinasi wisata yang masih belum diperbolehkan beroperasi seperti di Bali dan Bintan (Kepulauan Riau).

"Semuanya tentu melalui sebuah proses yang perlu kehati-hatian," tutur pria yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.

(dhf/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER