Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut sebagian masyarakat belum mengerti maksud new normal.
"Memang kata-kata new normal ini belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat. Kita berharap setiap tokoh-tokoh di daerah mampu menggunakan bahasa yang tepat untuk disampaikan kepada masyarakat," kata Doni dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X secara virtual, Rabu (17/6).
Doni mempersilakan tokoh-tokoh menjelaskan new normal dengan padanan bahasa daerah masing-masing. Dia menyebut yang terpenting adalah masyarakat mampu memahami dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Pangdam Siliwangi itu mengaku khawatir masyarakat salah paham soal makna new normal. Sebab hal itu akan berdampak pada cara menyikapi pandemi ini.
"Ada sebagian masyarakat yang menganggap new normal ini berarti bisa kembali beraktivitas seperti sebelum ditetapkannya status pandemi oleh pemerintah. Tentu ini mengkhawatirkan," tutur Doni.
Menurut Doni, masyarakat perlu terus diingatkan bahwa pandemi belum berakhir. Dia bilang pemda berkewajiban untuk tetap mengingatkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
Sebelumnya, pemerintah menggaungkan adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Pemerintah hendak membuka berbagai sektor kehidupan yang ditutup sejak pandemi virus corona (Covid-19) melanda.
Kegiatan perkantoran, khususnya di DKI Jakarta, telah kembali dibuka pada Senin (8/6). Sementara pusat perbelanjaan dan mal telah dibolehkan beroperasi sejak Senin (15/6). Aktivitas diperbolehkan kembali dijalankan asal menerapkan protokol pencegahan corona.
(ain/dhf/ain)