Wali Kota Depok, Mohammad Idris menegaskan Kota Depok saat ini belum mengadaptasi penerapan kenormalan baru (the new normal) dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, Kota Depok saat ini masih berada dalam masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional sebagai transisi menuju normal baru.
"Saat ini Kota Depok masih dalam masa PSBB Proporsional, sehingga belum berada pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal," kata Idris dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (17/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sejumlah sektor perkantoran dan pusat perbelanjaan telah dibuka secara bertahap, Idris meminta warga tak melakukan euforia secara berlebihan. Ia mengingatkan agar warga bisa selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Idris mengaku pihaknya akan selalu melakukan evakuasi terkait kebijakan selama ini dalam mengatasi penyebaran Covid-19 di Kota Depok. Evaluasi tersebut akan dilakukan pihaknya sesuai tren perkembangan kasus Covid-19 di Kota Depok.
"Dimohon kepada seluruh elemen untuk memahami kondisi ini dan tidak terjadi euporia ketika beberapa aktivitas sosial dan ekonomi dibuka secara bertahap," ujar Idris.
Penerapan PSBB Proporsional yang saat ini diterapkan di Bogor, Depok dan Bekasi mengikuti masa penerapan PSBB Transisi yang diberlakukan di DKI Jakarta hingga 2 Juli. Hal itu dikatakan oleh Gubernur Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Masa penerapan itu berbeda dengan masa pemberlakukan PSBB di sejumlah wilayah lain di Jawa Barat yang baru diperpanjang hingga 28 Juni mendatang.
"Khusus untuk Bodebek, yang diinstruksikan satu frekuensi dengan DKI Jakarta, maka PSBB Proporsional Bodebek dipersamakan dengan jadwal Jakarta yaitu 2 Juli 2020," kata RK, sapaan akrabnya di Bandung, Jumat (12/6).
Sementara itu, mengutip laporan harian Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok per Selasa (16/6) total telah mencapai 668 kasus, atau bertambah 10 kasus dari hari sebelumnya.
Pemkot Depok juga kembali mencatat nihil penambahan kasus meninggal dari total kasus sembuh. Sementara untuk kasus sembuh, tercatat kembali terjadi penambahan sebanyak 23 kasus, sehingga jumlah kasus sembuh saat ini sebanyak 410 kasus.