Pemerintah menyatakan virus corona (Covid-19) yang berhasil terdeteksi hingga saat ini belum mewakili seluruh virus yang menginfeksi masyarakat di semua wilayah Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah akan terus gencar melakukan tracing atau pelacakan.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Rabu (17/6).
"Inilah upaya yang bisa kita lakukan, karena kita yakini belum 100 persen kasus positif kita temukan di masyarakat," kata Yuri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yuri, masih ada sumber penularan yang belum terdeteksi, maka masyarakat perlu disiplin mematuhi protokol kesehatan. Dengan begitu, aktivitas sehari-hari bisa dilakukan dan aman dari penularan virus corona.
"Kita harus disiplin untuk menjaga jarak, secara fisik dengan orang lain. Kemudian menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. karena inilah upaya yang bisa kita lakukan," tambah dia.
Yuri lalu mengatakan ada 19.757 spesimen yang dites di seluruh laboratorium di Indonesia pada Selasa kemarin (16/6). Jika diakumulasikan, ada 559.872 spesimen yang telah diperiksa dalam rangka mendeteksi virus corona.
Merujuk pada jumlah spesimen yang sudah begitu banyak dites tersebut, Yuri mengatakan bahwa pemerintah telah lebih agresif melakukan pemeriksaan. Walhasil, jumlah kasus positif jadi semakin tinggi per harinya.
"Ini menunjukkan bahwa pemeriksaan atau testing secara lebih banyak, secara masif telah kami mulai dan kami laksanakan dalam beberapa minggu terakhir ini berbasis pada hasil tracing yang agresif," lanjut dia.
Dari seluruh spesimen yang telah dites, ditemukan 41.431 kasus positif yang menjangkiti masyarakat Indonesia hingga Rabu (17/6). Dari jumlah tersebut, sebanyak 16.243 di antaranya sembuh dan 2.276 meninggal dunia.
Kasus positif bertambah 1.031 dari hari sebelumnya. Jumlah pasien yang sembuh juga bertambah 540 orang dan pasien meninggal dunia bertambah 45 orang.
Lima provinsi menjadi penyumbang kasus positif terbanyak, yakni Jawa Timur 245, Sulawesi Selatan 175, Kalimantan Selatan 169, DKI Jakarta 101, Jawa Tengah 56, dan Sumatera Selatan 50.